Terkendala Anggaran, Proyek Renovasi Rumah Sakit Islam Samarinda Terhenti
Kondisi bagian dalam Rumah Sakit Islam yang sudah direnovasi namun terhenti.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Rencana pihak Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Samarinda untuk mengaktifkan kembali pelayanan kesehatan tak berjalan mulus. Banyak kendala dihadapi. Terutama anggaran.
Akibatnya, pengerjaan proyek renovasi bangunan rumah sakit yang terletak di Jalan Gurami, Samarinda Ilir itu terhenti sejak pertengahan 2023 lalu. Hingga sekarang belum ada kelanjutannya lagi.
Ini disampaikan Ketua Yayasan RSI Samarinda Rita Artaty Barito saat dikonfirmasi wartawan media ini, Kamis (1/2/2024).
"Untuk renovasinya sudah mulai, tapi di stop karena kami kekurangan dana. Jadi untuk saat ini belum bisa dilanjut lagi renovasinya," kata Rita Artaty Barito.
Melihat kondisi bangunan yang sudah lama tak digunakan, Menurut Rita, pihaknya membutuhkan banyak biaya. Namun, dia tak menyebutkan secara detail estimasi biaya yang diperlukan untuk merenovasi gedung rumah sakit.
"Semua bangunan rumah sakit kami renovasi, karena kami mau bangunan itu semuanya bagus. Tapi nuansanya masih tetap yang lama. Artinya tidak mengubah bentuk bangunannya," imbuhnya.
Target dibukanya kembali pelayanan di rumah sakit tersebut belum bisa dipastikan kapan akan dimulai. Sebab, semuanya tergantung pada kecukupan anggaran untuk pembiayaan renovasi gedung.
"Kami memamg butuh anggaran yang besar. Mudahan-mudahan bulan ini bisa dilanjutkan lagi renovasinya. Kalau renovasinya cepat, ya cepat juga buka pelayanan kesehatannya," terangnya.
Pihaknya pun sudah mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda untuk membuka kembali pelayanan kesehatan di rumah sakit itu. Dukungan tersebut, kata dia, dibuktikan dengan adanya beberapa dokumen yang telah diterbitkan.
"Alhamdulillah dari Pemprov sudah mendukung, ada beberapa surat-surat juga yang mereka terbitkan. Termasuk dari Pemkot Samarinda juga, untuk izin operasional," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah, terutama perhatian dalam bentuk anggaran. Sehingga pengelolaan rumah sakit bisa lebih optimal serta tanpa ada lagi kendala. Menurutnya, meskipun pengelolaan rumah sakit itu melalui yayasan. Namun sangat diperlukan perhatian dan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun seluruh masyarakat Kaltim.
"Layaknya rumah sakit itu kan seharusnya ada perhatiannya dari pemerintah melalui APBD, BUMD dan lainnya," sebut Rita.
Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik berjanji untuk mengoptimalkan kembali pelayanan RIS Samarinda.
"Karena sudah dikerjasamakan dengan yayasan, nanti pemprov akan bantu yayasan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: