Penghitungan Angka Inflasi di Berau Baru Akan Dilakukan Tahun Ini

Penghitungan Angka Inflasi di Berau Baru Akan Dilakukan Tahun Ini

Kepala BPS Berau, Supriyanto-Disway Kaltim-

 

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Inflasi di Kalimantan Timur tahun 2023 tercatat 3,46 persen atau lebih tinggi dibandingkan angka inflasi secara nasional yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) yakni 2,61 persen.

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPS Berau, Supriyanto menuturkan, untuk Berau belum melakukan penghitungan, dan baru pada tahun 2024 ini akan dilakukan penghitungan inflasi.

 

Dijelaskannya, dalam dua tahun belakangan ini, memang Berau untuk pertama kali melakukan persiapan proses perhitungan angka inflasi.

 

“Jadi 2024 ini baru bisa kami melaksanakan rilis, kalau tidak ada hambatan, sekitar bulan Februari kami laksanakan” kata Supriyanto, Kamis (4/1/2024).

 

Ia menjelaskan, mengapa baru tahun ini akan dilakukan penghitungan inflasi dikarenakan persiapan untuk proses penghitungan sendiri dimulai dengan gaya hidup, pengeluaran ini itu dan kebutuhan komoditas, yang memang membutuhkan proses yang lama.

 

“Komoditasnya ini kami mau lihat dulu, komoditas apa dan berapa jumlahnya yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Berau,” bebernya.

 

Lanjut Supriyanto, untuk merumuskan masalah inflasi di Bumi Batiwakkal (sebutan kabupaten Berau) tersebut, dibutuhkan waktu panjang.

 

Menurutnya, untuk di Kaltim baru Samarinda dan Balikpapan yang dapat melakukan perhitungan angka inflasi tersebut. Sedangkan untuk Berau, baru akan digelar pada tahun ini penghitungannya.

 

"Hal ini juga akan diterapkan di Penajam Paser Utara (PPU). Sedangkan untuk kabupaten kota lainnya di Kaltim, belum," ujarnya.

 

“Jadi, awalnya kan kita cuma dua, yakni Balikpapan dan Samarinda. Tapi tahun 2024 ini, kalau tidak ada halangan itu akan ditambah Kabupaten Berau dan Penajam Paser Utara,” sambungnya.

 

Ia juga mengungkapkan, menurut data nasional, inflasi tahunan pada 2023 sebesar 2,61 persen ini didorong oleh inflasi seluruh komponen. Komponen inti tahunan

 

mengalami inflasi sebesar 1,80 persen. Adapun, dari data BPS Pusat, komponen ini memberikan andil 1,1 persen.

 

“Komoditas yang dominan antara lain emas perhiasan, biaya sewa rumah, biaya kontrak rumah, gula pasir dan upah ART,” ungkapnya.

 

Kemudian, BPS Pusat juga mencatat komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,72 persen. Komponen ini memberikan andil sebesar 0,32 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: