Kabar Bagus, Konsumsi Masyarakat Naik Jelang Akhir Tahun

Kabar Bagus, Konsumsi Masyarakat Naik Jelang Akhir Tahun

Tutuk Sh Cahyono. Balikpapan, DiswayKaltim.com -- Tingkat belanja masyarakat Kalimantan Timur diperkirakan kembali meningkat akhir tahun ini. Mereka tak lagi menahan pengeluaran, seiring adanya tambahan pendapatan. Berdasarkan survei Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, tingkat optimisme warga terhadap kondisi perekonomian juga terus membaik, sehingga memicu konsumsi. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Kalimantan Timur Tutuk Sh Cahyono mengatakan, persepsi itu terangkum dalam Indeks Tendensi Konsumen yang diproyeksikan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan rumah tangga. "Keyakinan konsumen  semakin meningkat sebagaimana ditunjukkan oleh IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) periode Oktober--November 2019 yang tercatat meningkat dibandingkan triwulan II/2019 dan berada pada level optimis yang ditunjukkan oleh indeks di atas 100," katanya, Senin (9/12/2019). Meski begitu kenaikan pendapatan ini tidak didukung oleh rencana pembelian barang-barang tahan lama yang justru mengalami penurunan. Soal kenaikan persepsi masyarakat, Tutuk menyebutkan hal tersebut  didukung oleh kondisi ekonomi yang diyakini masyarakat lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Ini juga tercermin dari kenaikan indeks kondisi ekonomi saat ini yang mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya. Salah satu pemicu kenaikan itu adalah momen akhir tahun serta perayaan Natal dan Tahun Baru 2020. "Libur anak sekolah juga akan meningkatkan  konsumsi masyarakat," ujar Tutuk. Tingkat optimisme masyarakat Kaltim terhadap perekonomian ke depan sebagaimana tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen yang masih menunjukkan level optimis (di atas 100). Peluang ini sebenarnya bisa dimanfaatkan kalangan pelaku usaha. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan, Yaser Arafat mengaku belum berani berspekulasi. "Saat ini kami (pengusaha) kecenderungannya masyarakat masih wait and see," ucap Yaser. Kondisi itu dipengaruhi situasi global yang serba tidak menentu. Apalagi di Kaltim ini, mengandalkan sumber kekayaan alam seperti batu bara, migas, dan crude palm oil (CPO). Komoditas itu sangat mengandalkan harga acuan. Anjloknya ekonomi global akan menggerus ekonomi daerah. Dia menjelaskan, saat ini masyarakat dihadapi kondisi ketidakpastian. Hal tersebut dapat dilihat dari penjualan di toko retail yang turun dan hanya di momentum tertentu saja yang naik. Selain itu, masyarakat saat ini lebih memilih membeli kebutuhan primer. "Properti pun sekarang ada pergeseran penjualan. Kemudian, di Balikpapan, sudah ada beberapa retail yang tutup. Kalau dilihat, kondisi tidak jauh beda dengan tahun ini, daya beli masih sulit untuk masuk kategori baik," jelasnya. Meski demikian Yaser berpendapat bahwa persepsi positif harus terus digiring agar masyarakat yakin dengan kondisi ekonomi saat ini. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: