Sekda Sri Sebut Mewirausahakan Birokrasi Bukan Berarti Pemerintah Berbisnis

Sekda Sri Sebut Mewirausahakan Birokrasi Bukan Berarti Pemerintah Berbisnis

Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni -(Disway/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni berbicara mengenai kewirausahaan birokrasi dalam seminar nasional yang berlangsung di Samarinda, Senin (18/12/2023).

Menurutnya, makna kewirausahaan birokrasi adalah  membangun semangat pemerintahan dengan spirit entrepreneur.

Pun demikian, kata Sri, bukan berarti menjadikan pemerintahan berbisnis. Tetapi tata kelola yang menyerupai entitas bisnis dalam menjalankan organisasinya.

“Bagaimana bisa menjalakankan organisasinya, pasti orang bisnis tidak mau rugi. Supaya tidak rugi bagaimana, harus efisien, harus efektif di dalam penggunaan sumber dana, sumber daya dan personil,” kata Sri Wahyuni saat menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

Tiga kunci sukses usaha yakni efektivitas, efisiensi dan inovasi, menurut Sekda, harus menjadi spirit baru tata kelola pemerintahan di era ini.

Karena itu, kata Sri, perubahan sistem di dalam organisasi pemerintah, secara fundamental harus memiliki tujuan dan harus jelas tujuannya.

“Ketika organisasi itu mencapai tujuan. Ketika ada prestasi yang dilakukan oleh karyawan, seperti apa sistem reward dan punishmentnya. Juga transparansi, akuntabilitas dan struktur kekuatan organisasi pemerintahannya,” terangnya.

Sri menyebutkan, negara-negara maju dan bebas korupsi telah menerapkan konsep good governance yang diadopsi dari pola manajemen perusahaan komersial.

Hasilnya, pengelolaan pemerintahan berlangsung secara efisien, efektif dan inovatif.

“Negara-negara yang menerapkan spirit entrepreneur dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah negara-negara yang memimpin dalam pelayanan publik," kata Sri. 

"Seperti negara kecil Estonia, pecahan dari negara Yugoslavia. Dimana telah menerapkan birokrasi yang efisien dan efektif. Saat ini menjadi rujukan penyelenggaraan pelayanan publik yang efisien, efektif dan semua serba digital,” imbuhnya.

Sri Wahyuni membeberkan, sepuluh prinsip kewirausahaan birokrasi yaitu pemerintahan yang katalis, kompetitif, digerakkan oleh misi, berorientasi hasil dan pelanggan, wirausaha, antisipatif, desentralisasi, serta berorientasi pasar.

Seminar Nasional yang digelar oleh Fisipol Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda ini juga dihadiri sejumlah akademisi dari Jawa dan Kalimantan Selatan. 

Di antaranya Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Merdeka (Unmer) Malang, dan Universitas Islam Al Banjari Banjarmasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: