DWP Kukar bersama DP3A Kukar Bina Remaja di Lapas Anak Tenggarong

DWP Kukar bersama DP3A Kukar Bina Remaja di Lapas Anak Tenggarong

Sosialisasi yang dilakukan DWP Kukar di Lapas Anak Tenggarong. Mereka memberikan motivasi dan dorongan agar menjadi pribadi berkualitas.-(ist)-dp3a kukar

Kukar, NOMORSATUKALTIM- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan kegiatan Bhakti Sosial di Lapas Anak Kelas II Tenggarong, Jumat (8/12/2023). 

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian peringatan HUT DWP Kukar ke-24.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DWP Kukar Yulaikah Sunggono dan Mitra DWP Kabupaten Kukar yaitu psikolog Lucy Yulidasari. 

Mereka memberikan bantuan dan motivasi kepada anak binaan yang tinggal di LPKA Tenggarong.

Selain itu, mereka juga menyampaikan sosialisasi dengan tema Potensi Diri Remaja demi Exsistensi Aktualisasi. 

Sosialisasi ini bertujuan untuk mengajak anak binaan untuk mengenali dan mengembangkan potensi diri mereka agar bisa menjadi pribadi yang berkualitas dan berkontribusi bagi masyarakat.

Yulaikah Sunggono mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan DWP Kukar kepada anak binaan yang sedang berusaha mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.

“Kami ingin memberikan semangat dan dorongan kepada anak-anak binaan agar tidak menyerah dan tetap berusaha. Kami juga ingin membantu mereka mengembangkan potensi diri mereka agar bisa menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Yulaikah.

Yulaikah juga mengharapkan bahwa kegiatan ini bisa mempererat hubungan antara anak binaan dengan keluarga, khususnya ibu mereka. 

Ia mengatakan bahwa ibu adalah orang yang paling peduli dan berdoa untuk anak-anaknya.

“Kami ingin anak-anak binaan merasa dicintai dan dihargai oleh keluarga mereka. Kami juga ingin mereka tahu bahwa ibu mereka selalu ada untuk mendukung dan mendoakan mereka. Jangan pernah lupa untuk selalu berdoa kepada ibu karena doa ibu itu tak pernah putus,” tuturnya.

Yulaikah juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak binaan. Ia mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesempatan bagi anak-anak binaan.

“Anak-anak binaan harus tidak malas belajar karena ilmu adalah harta karun yang sangat berharga. Ilmu bisa membantu mereka mengatasi masalah-masalah yang ada di masa depan. Ilmu juga bisa membuat mereka lebih percaya diri dan mandiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: