Jokowi Minta Bulog Tambah Cadangan Beras 3 Juta Ton

Jokowi Minta Bulog Tambah Cadangan Beras 3 Juta Ton

Seperti inilah Beras Cap Tugu yang diproduksi Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kukar.i warga -(ist)-diskominfo kukar

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) menambah cadangan beras pemerintah (CBP) menjadi 3 juta ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyatakan, perintah ini diterima saat mendampingi Kepala Negara dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada  Rabu (6/12/2023).

“Sesuai arahan Presiden, (CPB) akan terus ditambahkan sampai dengan 3 juta ton untuk kepastian stok negara dalam menghadapi kondisi apapun,” kata Arief, dikutip dari siaran pers Bulog, Kamis (7/12/2023).

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhammad Suyamto menyatakan, stok beras di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia saat ini dalam kondisi aman.

“Sesuai arahan Pak Presiden juga kami pastikan stok beras ini tercukupi semua sampai dengan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur”, ujar Suyamto.

Adapun stok Cadangan Beras Pemerintah yang dimiliki Bulog saat ini sebanyak 1,6 juta ton.

Di samping itu juga masih ada tambahan stok impor beras sesuai penugasan yang diberikan kepada Bulog guna menambah kekuatan Cadangan Beras Pemerintah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai dari Senin (04/12) sampai dengan hari ini Rabu (06/12) mengecek langsung stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada Gudang-gudang Bulog di tiga lokasi, yaitu Labuan Bajo, Nagekeo dan Kupang.

Presiden juga membagikan beras Bantuan Pangan kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di tiga lokasi tersebut.

Presiden Jokowi menyebut bahwa bantuan pangan tersebut telah disalurkan oleh pemerintah sejak bulan April 2023 dan akan terus disalurkan kepada keluarga penerima manfaat hingga bulan Maret 2024.

“Jadi setelah bantuan pangan bulan September, Oktober dan November selesai dibagikan, ditambah lagi untuk bulan Desember. Selanjutnya nanti bulan Januari, Februari, Maret (2024) akan diberikan lagi,” ucap Presiden saat menyapa masyarakat yang hadir.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: