Bawaslu Ajak Warga NU Cegah Kampanye Berbau Politik Identitas dan SARA

Bawaslu Ajak Warga NU Cegah Kampanye Berbau Politik Identitas dan SARA

Ketua PC NU Balikpapan, KH Muslih Umar memberi sambutan didampingi Ketua Bawaslu Balikpapan di Aula Graha NU Balikpapan, Selasa malam (28/11/2023).-(Disway/ Adhi)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Balikpapan, menggelar sosialiasi pengawasan partisipatif di gedung Graha Nahdlatul Ulama (NU) Balikpapan, Jl Soekarno-Hatta Kilometer 4, Batu Ampar, Balikpapan Timur, Selasa malam (28/11/2023).

Sosialisasi pengawasan partisipatif bertajuk "Peran Ormas Wujudkan Pemilu Damai Tanpa Politik Identitas dan Isu SARA". Bawaslu menggandeng Pengurus Cabang NU Balikpapan.

Acara ini dihadiri puluhan warga Nahdliyin dari setiap utusan Badan Otonom (Banom) NU Balikpapan.

Ketua Bawaslu Balikpapan, Wasanti, dalam sambutannya mengungkap, peran serta NU sangat sentral sejak negara Indonesia ini didirikan.

NU adalah organisasi kemasyarakatan (Ormas) terbesar di Indonesia. Diharapkan dapat berperan serta mengawal Pemilu 2024 mendatang. Agar politik identitas dan SARA di Pemilu 2019 silam tak terulang di 2024.

Ia menjelaskan, Bawaslu Balikpapan juga menggandeng 10 Ormas, salah satunya NU Balikpapan.

"Kita semua tahu, dari berdirinya negara ini tak lepas dari peran sentral Nahdlatul Ulama. NU adalah organisasi terbesar di Indonesia termasuk di Kota Balikpapan," ungkap Wasanti.

"Kami mengharapkan di tengah hari ini masuk masa kampanye, mulai tanggal 28 November sampai 10 Februari. Kami mengharap, NU kota Balikpapan bisa menjadi oase masyarakat Balikpapan. Di tengah naiknya tensi politik, kita belajar dari tahun 2019 ada polarisasi," sambungnya.

Santi panggilan akrabnya berharap, Pemilu 2024 nanti, NU Balikpapan dapat terlibat dengan cara menjaga tensi politik tetap sejuk, damai dan berkualitas.

"Maka itu Bawaslu Balikpapan meminta pak Kiai, agar Nahdlatul Ulama bisa bersama-sama dengan Bawaslu Kota Balikpapan mensosialisasikan bagaimana pemilu ini bisa berjalan sesuai dengan rule-nya UU yang ada," tandasnya.

Di tempat yang sama, Ketua PC NU Balikpapan, KH Muslih Umar berharap, sosialisasi pengawasan partisipatif yang dilakukan Bawaslu bisa memberikan dampak positif bagi warga nahdliyin.

Kiai Muslih berpesan, tetap menjaga persatuan dan kesatuan, pemilihan umum adalah pilihan politik dan jangan sampai merusak silahturahmi.

"Kesimpulannya jangan baper (bawa perasaan). Kenapa tidak boleh baperan, karena 2019 itu menjadi satu tolak ukur bagi kita semua. Yang di bawah gontok-gontokan sampai hari ini ada yang belum sembuh. Bahkan sakit hati," kata Kiai Muslih Umar.

"Allah itu akan memberikan kekuasaan kepada orang yang dikehendaki. Begitu juga akan mencabut kekuasaan kepada yang tidak dikehendaki-NYA," tutur Ketua NU Balikpapan ini.

Di akhir sosialisasi, Ketua Bawaslu dan Ketua Nahdlatul Ulama Balikpapan, menandatangani MoU untuk bersama-sama  menjaga Pemilu 2024 ke depan berjalan sejuk dan damai. Mencegah politik identitas dan isu SARA di Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: