Upaya Terus Kembangkan Pariwisata di Kabupaten Berau Melalui Konsep MICE Ecotourism

Upaya Terus Kembangkan Pariwisata di Kabupaten Berau Melalui Konsep MICE Ecotourism

Bupati Berau, Sri Juniarsih meresmikan wisata kota tua di Teluk Bayur Berau-Disway Kaltim-

Tanjung Redeb, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata dan usaha kreatif di Bumi Batiwakkal. Kali ini, berfokus untuk membangun Meeting Incentive Convention and Exhibition (MICE) ecotourism, dengan meningkatkan potensi pariwisata tengah kota.

Selain itu, melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Berau, Pemkab mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penjualan hasil kerajinan kreatif masyarakat. Tujuannya untuk mempromosikan pariwisata dan cinderamata khas Berau.

Berdasarkan data yang dimiliki Dekranasda Berau, sejumlah produk unggulan yang paling laku di pasaran di antaranya cobek limbah kayu ulin, tenun motif penyu, topi dan kain batik Berau, tas batok kelapa dan sepatu ecoprint.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Muhammad Said pada rapat koordinasi perencanaan pembangunan bidang dunia usaha dan pariwisata yang digelar di ruang rapat RKPD Bapelitbang Berau pada Selasa (21/11/2023), mengatakan, pembangunan sektor usaha dan pariwisata merupakan mandat dari visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Berau tahun 2021-2026  yang secara eksplisit dinyatakan dalam program prioritas bupati dan wakil bupati Berau.

“Itu menunjukan bahwa sektor pariwisata adalah salah satu sektor pembangunan prioritas di Bumi Batiwakkal,” jelas Said.

Secara eksternal, pembangunan pariwisata di Berau telah mengakomodasi kebijakan pembangunan level provinsi, khususnya dalam fokus transformasi ekonomi. Tetapi perlu disadari, bahwa pembangunan dunia usaha dan pariwisata di daerah masih mengalami banyak kendala.

Ia menjelaskan, adapun permasalahan yang dihadapi pariwisata di Kabupaten Berau, antara lain belum optimalnya kualitas koperasi UMKM dan penanaman modal, belum optimalnya kontribusi sektor pariwisata, belum optimalnya kualitas sumber daya manusia yang mendukung daya saing industri pariwisata, belum optimalnya tata Kelola perdagangan dan belum optimalnya produksi pertanian, perikanan dan ketersediaan pangan strategis dalam mendukung pariwisata di Kabupaten Berau.

“Masih banyak yang perlu dibenahi untuk mengembangkan MICE Ecotourism,” tuturnya.

Terlebih, tantangan tahun depan akan dihadapkan pada ketidakpastian global, normalilasi harga komoditas dan tahun politik pelaksanaan pemilu. Sehingga butuh kebijakan pemerataan sarana dan pra sarana publik yang menunjang tranformasi ekonomi yang mendorong daya saing, dan sesuai dengan tiga prioritas pembangunan berau pada tahun 2024 sesuai RKPJ. Yaitu, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, serta pemerataan yang mendorong pengembangan wilayah penyangga pembangunan desa terpadu sebagai pilar penting percepatan pembangunan.

“Melalui rakor ini diharapkan memberikan platform yang edukatif dan inspiratif untuk membangun sektor pariwisata di Kabupaten Berau,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: