Menhan Prabowo: Ini Super Tucano, 2012 itu Termasuk Baru

Menhan Prabowo: Ini Super Tucano, 2012 itu Termasuk Baru

Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). -(Antara)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa dua pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur termasuk masih berusia muda atau baru.

Diketahui, pesawat taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara tersebut dibuat pada tahun 2012.

"Ini Super Tucano, kalau tidak salah termasuk baru, 2012 itu termasuk baru. (layak dan siap tempur) iya, seharusnya," kata Prabowo, saat berkunjung ke Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023). Dikutip dari Antara.

Menurut Prabowo, kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano yang merenggut nyawa empat perwira TNI AU tersebut merupakan risiko yang sering dihadapi oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Ia melanjutkan, banyak risiko yang harus dihadap oleh anggota TNI, bahkan saat sedang latihan.


Menhan RI, Prabowo Subianto mengunjungi kediaman perwira TNI AU yang gugur dalam jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano, di komplek perumahan Pangkalan TNI AU Abdul Rachman Saleh, Malang.-(Dok. Kemhan RI)-

 

Namun, ia mengingatkan para prajurit agar tetap realistis dalam menghadapi risiko.

"Itu adalah risiko. Memang pertahanan itu penuh dengan risiko. Latihan itu harus realistis, meskipun mengandung bahaya, baik di darat, laut, udara, gunung, hutan, rawa. Itulah risiko prajurit kita," katanya.

Prabowo menyampaikan ungkapan duka untuk para korban dalam peristiwa itu.

Ia juga telah menemui keluarga korban kecelakaan pesawat yang terjadi di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan itu.

Sebelumnya, dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11), sekitar pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.

Dua pesawat hilang kontak usai melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, jatuhnya pesawat tempur tersebut akibat cuaca buruk.

Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, Jawa Timur. Masing-masing, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: