BPS: Harga Cabai Rawit Tinggi, Tapi Beras Mulai Turun

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perubahan harga komoditas cabai dan beras di pasar nasional.

Cabai rawit terpantau mengalami tren peningkatan harga yang relatif tinggi. Di saat yang sama, harga beras terpantau mulai mengalami penurunan.

"Untuk cabai merah memang masih terdapat tren peningkatan harga. Termasuk cabai rawit," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dilansir dari Disway, Rabu (15/11/2023).

Amalia menyebutkan harga rata-rata nasional untuk cabai merah saat ini Rp 52.729 per kilogram. Sedangkan harga acuannya di tingkat konsumen Rp 37 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram.

Sementara itu, cabai rawit rata-rata nasional harganya di angka Rp 64.586 per kilogram. Untuk harga acuan yang ditetapkan pemerintah di tingkat konsumen sebesar Rp 40 ribu- Rp 57 ribu per kilogram.

Amalia menyebut, kenaikan harga cabai merupakan dampak El Nino, yang menyebabkan banyak petani gagal panen.

Ia berharap ke depan panen akan melimpah seiring dengan hujan yang mulai turun, sehingga bisa menekan harga.

Sementara untuk harga beras, BPS mencatat harga rata-rata beras nasional sebesar Rp 14.322 per kilogram dari sebelumnya Rp 14.333 per kilogram.

"Sudah menunjukkan harga yang mendatar. Tidak ada tanda-tanda kenaikan," kata Amalia.

Menurutnya, meski harga terpantau turun, tapi besarannya masih tinggi dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET).

Adapun HET untuk beras medium yakni Rp 10.900 per kilogram, sedangkan premium Rp 13.900 per kilogram.

Dia mengatakan, tidak ada tanda-tanda kenaikan harga dari komoditas beras. Tetapi tren yang terjadi menunjukkan harganya mulai mendatar atau flat.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar ada pemantauan pada proses distribusi. Sehingga bisa menjangkau daerah-daerah. Terutama pada daerah yang tingkat inflasinya dipicu harga beras.

 

 

 

 

 

Sumber: disway.id