Alasan Negara-Negara Mayoritas Muslim Sulit Berikan Dukungan Militer untuk Hamas

--
Nomorsatukaltim – Negara dengan mayoritas Muslim memang banyak yang mengecam agresi militer Israel ke Palestina. Termasuk menyatakan dukungan kepada Palestina.
Namun dukungan tersebut hanya sebatas pemberian logistik bagi warga sipil Palestina demi menopang hidup dan lobi diplomasi di PBB demi menghentikan perang. Mayoritas negara tidak ada yang pernah membantu menyupali senjata atau militer untuk membantu kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Bahkan Iran yang dikatakan mendukung Hamas pun tidak pernah terbuka mengenai bentuk dukungan yang diberikan. Berikut alasan kenapa Negara-negara Islam tidak berani kerahkan bantuan militer kepada Hamas.
1. Prioritakan urusan domestik
Mayoritas Negara-negara Islam atau yang berpenduduk Muslim memiliki masalah internal sendiri. Mulai dari mengurus pembangunan ekonomi, infrastruktur hingga menciptakan stabiltias politik di masing-masing Negara. Presiden Turki sendiri Erdogan meski acap kali mengutuk Israel dalam setiap pidatonya, tidak pernah sekali pun mengirim pasukan militer.
Yang lebih menonok adalah pernyataan Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, blakblakan bahwa dia berupaya membuat negaranya tidak terseret dalam perang Israel-Hamas. “Saya melakukan tugas saya untuk mencegah Lebanon memasuki perang yang berkecamuk lebih jauh ke selatan," kata Mikati kepada AFP dalam sebuah wawancara, merujuk aksi saling serang antara militer Israel dan Hizbullah ketika perang berkecamuk di Gaza.
Lebanon yang kekurangan uang menghadapi kemungkinan perang tanpa pemimpin, karena perpecahan politik telah menyebabkan negara itu tidak memiliki presiden selama satu tahun, sementara Mikati telah memimpin kabinet sementara selama sekitar satu setengah tahun. “Lebanon berada di tengah badai,” katanya.
“Rakyat Lebanon sudah muak dengan perang,” katanya lagi. "Orang Lebanon... tidak ingin terlibat dalam perang apa pun dan menginginkan stabilitas."
2. Pilih diplomasi
Negara-negara Islam lebih cenderung menggunakan jalur diplomasi dan bantuan kemanusiaan dalam mendukung perjuangan Palestina. Mereka berupaya mencari solusi politik melalui jalur negosisasi dengan pihak terlibat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: