PDAM Balikpapan Ubah Pola Penggiliran

PDAM Balikpapan Ubah Pola Penggiliran

Rapat evaluasi Manajemen PDAM Balikpapan. --Ist

NOMORSATUKALTIM – Perumda Tirta Manuntung atau PDAM Balikpapan mengubah pola penggiliran distribusi air. Ubah pola itu diputuskan berdasarkan hasil evaluasi, yang mulai diterapkan sejak Sabtu pekan lalu.

“Berdasarkan hasil evaluasi penggiliran air, kami mengubah pola penggiliran dari penggiliran distribusi ke penggiliran produksi. Skemanya, dua hari produksi normal 100%, dua hari produksi 50%. Dimulai sejak Sabtu lalu,” jelas Anggota Dewan Pengawas PDAM Balikpapan, Adhi Supriadi, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya dengan pengubahan pola ini hasilnya siginifikan. “Alhamdulillah dengan perubahan pola penggiliran tersebut, dampaknya kecil dan bisa dimitigasi, dibanding pola sebelumnya,”terangnya.

Adhi Supriadi menjelaskan, perbedaan hasil paska pengubahan hasilnya berbeda jauh.  

“Sangat jauh bedanya. 5 hari penggiliran distribusi, daftar antrian tangki mencapai 800. Saat ini, turun jauh, karena pelanggan terjauh memiliki kesempatan menampung air saat produksi normal 100%,” tutur Adhi. Pengubahan pola ini berlaku untuk seluruh wilayah layanan dari IPA km 8, IPA Kampung Damai, dan IPA Teritip.

Pihak PDAM, menurut Adhi, mulai melakukan perubahan pola distribusi. Dengan sistem produksi di akhir pekan menjadi 100 persen.

Ihwal hujan yang baru mengguyur Balikpapan setelah lima bulan kemarau, lanjut Adhi, turut berdampak pada penambahan debit air di waduk Manggar.

“Ini kami monitor dan evaluasi terus kondisi waduk. Benar, terjadi penambahan. Saat ini level waduk Manggar di angka 7,91 m. Sebelumnya di angka 8,31 m,” ujar Adhi,” paparnya.

Setiap hujan deras, secara umum ada kenaikan level waduk sekitar 3-4 sentimeter. “Untuk kondisi normal, pengambilan air waduk Manggar sekitar 3-4 cm per hari,” jelasnya. PDAM Balikpapan terus memantau kondisi kekinian waduk.

Adhi belum memastikan apakah layanan bisa segera kembali normal, tanpa penggiliran distribusi. Prinsipnya, PDAM Balikpapan terus melakukan monitoring kondisi debit terkini.

Dengan adanya penambahan debit air, kondisi normal dilakukan bertahap.

“Produksi air dan pelayanan akan memperhatikan kondisi waduk. Kita akan normalkan produksi secara bertahap seiring dengan penambahan air baku. Karena hujan mulai turun,” ujar Adhi.

Diwartakan sebelumnya Plt Dirut Perumda Tirta Manuntung aka PTMB, Rita berujar berdasar analisa BWS IV Kalimantan dan prediksi BMKG Bandara SAMS Sepinggan, pihaknya melakukan penurunan kapasitas produksi air bersih. Dari kapasitas normal 1.446,71 liter perdetik menjadi 931 liter/detik.

Akibat turunnya kapasitas produksi, jumlah pelanggan terdampak sebanyak 43.014 SR atau 40 hingga 48 persen pelanggan. Sehingga agar bisa melaksanakan distribusi air, distribusi dilakukan secara bergilir. Dimulai sejak Senin (9/10/2023) lalu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: