Serapan APBN di Kaltim Dianggap Rendah, Proyek Harus Dikebut

Serapan APBN di Kaltim Dianggap Rendah, Proyek Harus Dikebut

Proyek nasional di Kaltim masih harus dikebut pengerjannya. (dok) Samarinda, DiswayKaltim.com - Realisasi APBN 2019 hingga November beru 76,55 pesen. Atau Rp 8,53 triliun. Dari pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) senilai Rp 11,152 triliun. Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kaltim Midden Sihombing. Sedangkan penyaluran Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa mencapai Rp18,73 triliun atau 79,05 persen. Dari pagu Rp23,7 triliun. Untuk realisasi penerimaan perpajakan dan PNBP membukukan nilainya Rp17,29 triliun. Lebih tinggi sekitar 0,02 persen dari realisasi Desember 2018. Menurut Midden serapan 75 persen hingga November terhitung rendah. Karena itu ia mendorong satuan kerja terkait mempercepat penyelesaian proyek. "Maksud saya serapan rendah bukan selalu diartikan yang jelek. Tapi tetap tahun ini saya harap serapannya lebih bagus," terangnya. Adapun alokasi DIPA dan transfer ke daerah untuk 2020 senilai Rp 31,79 triliun. DIPA Satker Kementerian dan Lembaga (KL) sebesar Rp 9,73 triliun atau naik Rp 654,17 miliar. Kenaikan tersebut mencakup kebutuhan belanja sejuma item. Diantaranya belanja pegawai Rp 3,15 triliun. Belanja Barang Rp 3,13 triliun. Belanja Modal sebesar Rp 3,43 triliun dan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp 9,9 miliar. Sementara untuk alokasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa totalnya sebesar Rp 22,06 triliun. Untuk seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Nominal tersebut berkurang Rp 1,63 triliun atau sebesar 6,9 persen dibandingkan alokasi TA 2018. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: