Kemlu Rencanakan Evakuasi WNI di Palestina
Ilustrasi - Poster bertuliskan dukungan untuk Palestina dipampang oleh suporter Timnas Indonesia saat kedua tim berlaga di FIFA matchday, di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (14/6/23).-ANTARA-
NOMORSATUKALTIM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang tengah merencanakan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina untuk dipulangkan ke Tanah Air.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo dan Beirut kini terus memonitor situasi di Palestina serta menyiapkan rencana evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Para WNI diminta meninggalkan wilayah-wilayah yang dinilai berbahaya dan mencari lokasi-lokasi yang dinilai masih relative aman.
"Untuk lokasi yang masih memungkinkan pergerakan yang relatif aman, seperti beberapa titik di Israel, diminta para WNI untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, termasuk bagi para WNI wisatawan," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dikutip dari Antara, Selasa (10/10/23).
Berdasarkan data terbaru Kemlu, terdapat 45 WNI di Palestina, 10 di antaranya berada di Gaza dan sisanya bermukim di Tepi Barat.
Selain itu, masih terdapat 230 WNI yang tengah melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel.
Hingga berita ini ditulis, masih belum ada laporan adanya WNI yang menjadi korban perang antara Palestina dan Israel.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mendukung penuh upaya Kemlu mengevakuasi WNI dari Palestina.
Ia juga merekomendasikan pemerintah untuk menerbitkan larangan bagi WNI bepergian ke Palestina maupun Israel.
"(Perang) Harus dihentikan atas nama kemanusiaan. Dan kami mendukung penuh upaya Kemlu untuk memulangkan WNI ke Tanah Air," kata Christina dalam keterangan, Selasa (10/10/23).
Christina mengaku prihatin dengan memanasnya situasi antara Palestina dan Israel yang merenggut banyak korban jiwa maupun luka.
Dia berharap rencana evakuasi WNI dari Palestina maupun Israel berjalan lancar sesuai rencana.
Ia berpesan agar WNI di kawasan tersebut aktif berkomunikasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo dan KBRI Beirut untuk mendapatkan update informasi situasi di kawasan.
Diketahui, serangan kelompok Hamas di perbatasan Israel-Gaza pada Sabtu (7/10) lalu, memicu perang dengan tentara Israel.
Israel merespons dengan melancarkan pemboman besar-besaran di Gaza dan kemungkinan dilanjutkan dengan serangan darat ke wilayah Palestina.
Serangan Hamas itu menyebabkan 800 warga Israel tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka. Sedangkan dari pihak Palestina sudah lebih dari 500 warga tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan udara Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara