PMII Balikpapan Desak Pimpinan Parlemen Bentuk Pansus DAS Ampal

PMII Balikpapan Desak Pimpinan Parlemen Bentuk Pansus DAS Ampal

Sekretaris PMII Balikpapan, Firdaus.-Adhi-dok. PMII

NOMORSATUKALTIM – Sorotan terhadap sengkarut proyek DAS Ampal Balikpapan, tak berkesudahan. Kali ini datang dari aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia aka PMII Balikpapan.

Sekretaris PMII Balikpapan, Firdaus, mendesak unsur Pimpinan Parlemen Balikpapan agar segera membentuk Pansus DAS Ampal. Hal ini bertujuan agar carut marut proyek andalan Wali Kota Rahmad Mas’ud ini bisa dibuka terang benderang.

Ia menilai, proyek DAS Ampal banyak sekali masalah dan telah menganggu kenyamanan dna ketertiban masyarakat. Pekerjaan proyek, lanjutnya, sangat tidak professional. Berbeda dari proyek-proyek lain di kota ini.

“Sudah sangat banyak yang mengeluhkan proyek DAS Ampal, tapi DPRD tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berkomentar di media tanpa solusi. Padahal DPRD bisa membentuk Pansus, bisa menggunakan hak istimewanya seperti hak angket, hak interplasi dan hak menyatakan pendapat. Tapi kesitimeeaan ini tidak digunakan. Ini ada apa?” tanya Firdaus, melalui rilisnya, yang diterima redaksi, Kamis (5/10/2023).

Padahal, lanjut Firdaus, DPRD sendiri telah mendapat banyak temuan janggal di lapangan. DPRD Balikpapan juga sempat berencana membentuk Pansus tapi sampai saat ini tidak dieksekusi.

“Bahkan Sejak Desember 2022 lalu, sudah merekomendasikan putus kontrak. Kenapa saat rekomendasi mereka diabaikan, kok diam saja. Ini sama saja DPRD sudah bertekuk lutut di bawah Pemkot dan PT Fahreza. Wibawa DPRD Balikpapan hilang di depan kontraktor,” sorotnya.

Ia juga menyesalkan banyaknya keluhan masyarakat Balikpapan terhadap kinerja kontraktor PT Fahreza dan amburadulnya proyek DAS Ampal, hanya menjadi keluhan yang selalu diabaikan.

“Kerja DPRD Balikpapan apa. Kalau hanya sidak, lalu tidak ada tindak lanjut, netizen juga bisa begitu. Mereka punya hak istimewa kenapa tidak digunakan. Karena itu, kami mendesak Pimpinan DPRD segera membentuk Pansus DAS Ampal. Apalagi PT Fahreza telah dilaporkan ke KPK dan Polda, itu artinya ada yang idak beres atas proyek ini tapi kenapa DPRD diam saja,” tegas Firdaus.

Pihaknya berencana akan menggerakan aktivis mahasiswa lain di Balikpapan untuk menyuarakan desakan ini. PMII Balikpapan bakal menggelar aksi unjuk rasa damai mendesak DPRD segera mengambil langkah taktis yang diharapkan masyarakat.

“Ingat, ini mau Pemilu. Seharusnya momentum saat ini jadi kesempatan bagi mereka memberi bukti pada warga kota. Jika dengan masalah ini diam saja, tidak menggunakan hal-hak istimewanya, maka 45 anggota DPRD Balikpapan saat ini tidak pantas untuk dipilih kembali di Pileg tahun depan,” tegasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: