Wagub Hadi: Sembelihan Berkualitas Hasilkan Daging Halal

Wagub Hadi: Sembelihan Berkualitas Hasilkan Daging Halal

Nomorsatukaltim.com - Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengapresiasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan atas dihelatnya Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) 2023. "Pelatihan Juleha ini bukan sekadar halal atau haram dalam penyembelihan, tapi lebih pada kesehatan hewan," ujar Hadi usai menutup Pelatihan Juleha 2023, belum lama ini. Karena itu, selama pelatihan diajarkan kesehatan hewan, semisal bagaimana merawat, memelihara, menyembelih hingga menguliti dan mengiris daging hewan. "Jadi ini bukan sekadar sembelih halalnya, tapi menyembelih dengan cara baik, sehingga menghasilkan daging yang berkualitas. Dimakan pun kualitasnya baik untuk tubuh, halalan toyyiban, itu intinya," tegas Hadi, sebagaimana dilansir laman Pemprov Kaltim. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Fahmi Himawan menjelaskan pelatihan bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap juru sembelih melakukan penyembelihan hewan sesuai syariat. "Terutama bagaimana kita meningkatkan kompetensi juru sembelih dalam menghasilkan daging yang halalan toyyiban," ujarnya. Jumlah juru sembelih bersertifikat kompeten di Kaltim hingga saat ini sebanyak 57 orang. Mereka tersebar di kabupaten dan kota, terdiri RPH ruminansia dan unggas 21 orang, DPW Juleha Kaltim 13 orang dan 23 orang dari organisasi Dakwah Sembelih Kaltim. Pelatihan Juleha dilaksanakan selama empat hari, sejak 29 Mei - 1 Juni 2023, diikuti 20 peserta. Terdiri 13 dari RPH dan 6 masjid kabupaten/kota, satu komunitas Juleha DPW Kaltim. "Dilanjutkan tiga hari, pada 2 - 4 Juni dilakukan uji sertifikasi dan kompetensi Juleha," jelasnya. Penutupan pelatihan dirangkai penandatangan kerja sama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor, BPPSDMP Kementerian Pertanian RI. Dalam kesempatan ini, selain menyerahkan piagam perhargaan kepada dua peserta terbaik pelatihan dari Masjid Islamic Center Samarinda dan Masjid Ibnu Khosir Tanjung Redeb Berau, Wagub secara pribadi juga memberikan dua unit sepeda kepada peserta terbaik. Ihwal kesehatan hewan, sebelumnya, Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahyuningsih mengatakan, para pedagang hewan kurban di kota ini wajib melengkapi surat rekomendasi dari dinas daerah setempat agar bisa masuk ke kota ini. Tujuannya membatasi masuknya sapi dari beberapa daerah. Sekaligus melarang sapi dari daerah berstatus zona merah. “Saat ini, Balikpapan hanya menerima sapi dan kerbau dari daerah yang bebas PMK atau masuk dalam zona hijau,” tegasnya, Selasa (6/6/2023). Ia memastikan sejauh ini sapi-sapi dan hewan kurban di Balikpapan aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK dan virus LSD, yang diakibatkan Lumpy Skin Disease Virus. “Di Balikpapan belum ada LSD, lumphy skin disease,” jelasnya Adapun penutupan akses atau pembatasan pengiriman dari daerah yang hewan ternaknya terserang LSD, ia bilang, itu kewenangan provinsi. “Provinsi yang mempunyai kewenangan untuk membuka atau menutup lalulintas hewan antar pulau atau antar provinsi,” jelasnya. Ia melanjutkan, sejauh ini yang diantisipasi masuknya sapi dari daerah tetangga Kaltim. “Yang dikhawatirkan masuk dari Kalsel. Karenanya provinsi dan Kabupaten Paser mengaktifkan check point disana selama 24 jam,” paparnya. Kepastian yang disampaikan Kepala DP3 Balikpapan, serupa dengan keterangan salah satu peternak Balikpapan, Supoyo. Ketua Kelompok Tani dan Peternak Tunas Lada di Karang Joang Km 23 Balikpapan, Supoyo, memastikan sapi yang mereka ternak dijamin bebas dari penyakit. Kelompok peternak di sana, menurutnya, rutin melakukan upaya-upaya pencegahan. “Kami rutin menjaga kesehatan sapi, Mas. Diberi obat tradisional atau rutin memanggil mantri untuk perawatan kesehatan,” ujar Supoyo. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: