Mendag Akui Kenaikan Harga Tak Bisa Dihindari
Nomorsatukaltim.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui pada Ramadhan dan jelang Idul Fitri harga bahan pokok selalu mengalami kenaikan harga. Hal itu dinilainya tidak bisa dihindari. "Saya lihat ini di pasar harga sudah mulai naik. Tapi stok sih cukup," ujar Zulhas, Sabtu (1/4/2023). Mendag bilang, meski harga mengalami kenaikan namun masih terkendali. Ia berharap para pedagang tidak lantas meraup untung berlebih saat momen seperti ini. "Naik oke, tapi jangan main main. Kalau berlebihan ya awas ya. Kita ada satgas," paparnya. Salah satu contoh kenaikan harga yang tak wajar, ujar Zulhas, seperti kedelai. Saat ini dibanderol Rp 15.600. harga itu dinilainya tidak masuk akal. "Ya harus sesuai ketentuan pemerintah dong. Naik boleh tapi kan ada toleransinya," imbuhnya. Di sisi lain, untuk meringankan beban masyarakat, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah sudah mulai menyalurkan bantuan sosial berupa beras ke 21,5 juta keluarga penerima manfaat. Penyaluran dimulai 31 Maret sampai tiga bulan ke depan. "Masing-masing dalam 10 kilogram. Sudah kemarin mulai disalurkan 31 Maret kemarin. Kita ada target 3 bulan menyelesaikan ini," ujar Arief, Sabtu (1/4/2023). Untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan beras ini, Bapanas mencatat dibutuhkan sekitar 630 ribu ton beras. Di bulan pertama disiapkan 210 ribu ton yang digelontorkan Bulog. Arief bilang, selain Bansos beras, saat ini Bapanas sedang menyiapkan regulasi bersama stakeholder lain untuk bantuan sosial telur ayam bagi keluarga terindikasi stunting sebanyak 1,4 juta keluarga penerima manfaat. "Kalau telur ayam itu nanti dapat 1 pack telur dan 1 kilogram ayam untuk keluarga risiko stunting. Kami sedang siapkan regulasinya," ujarnya. Pada pekan kedua April, lanjutnya, diharapkan bansos pangan ini bisa segera disalurkan. "Target kami pekan kedua april ini, jadi dua pekan ini kami kejar," ujarnya. (*/ Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: