Kaltim Kembangkan Hortikultura Berorientasi Ekspor

Kaltim Kembangkan Hortikultura Berorientasi Ekspor

Nomorsatukaltim.com – Pemerintah Kaltim, melalui Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) terus berkomitmen mengembangkan sektor pertanian hortikultura. Terutama yang berorientasi ekspor.

Seperti komoditas pisang kepok grecek khas Kaltim. Produk ini diklaim mampu memberi kontribusi besar terkait ekspor di sektor pertanian, yang menjadi alternatif selain perkebunan kelapa sawit. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hortikultura DPTPH Kaltim Kosasih.

Hortikultura salah satu sub sektor pertanian yang potensial dan didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional serta meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Mengacu data Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, sub sektor hortikultura pada kuartal I dan II tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,01% dan 1,84%. Hal ini mengindikasikan kontribusi sub sektor hortikultura yang sangat baik dalam struktur PDB Nasional.

Di tahun 2020, ekspor hortikultura mencapai $ 645,48 juta, meningkat 37,75% dibanding tahun 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi komoditas buah-buahan selama masa pandemi 2020.

Sedangkan nilai realisasi ekspor buah-buahan tahun 2020 tercatat sebesar $ 389,9 juta dolar AS, meningkat 30,31% dibanding tahun 2019.

Pengembangan hortikultura berorientasi ekspor menjadi salah satu program prioritas yang dikoordinasikan Kemenko Perekonomian. Tujuannya meningkatkan produksi, kualitas, dan kontinuitas produk hortikultura.

Program itu dilakukan melalui pengembangan kawasan sentra produksi komoditas unggulan daerah yang diarahkan untuk peningkatan ekspor dan substitusi impor melalui kerjasama kemitraan antara petani dan pelaku usaha.

Untuk itu, pihak DPTH Kaltim berkomitmen terus mendukung pengembangan pisang kepok grecek yang bersumber dari dana APBD.

Tahun ini, menurut Kosasih, DPTPH Kaltim siap menyalurkan bantuan 18 ribu bibit pohon pisang kepok grecek kepada para petani.

Pemprov Kaltim, lanjutnya, mendukung pengembangan pisang kepok grecek. "Sebanyak 18 ribu pohon akan kita salurkan untuk tiga kabupaten,” ujar Kosasi, baru-baru ini. Pengembangan pisang kepok grecek khas Kaltim ini diprioritaskan oDPTPH Kaltim karena peluang penjualannya yang tinggi. Baik di pasar domestik maupun pasar ekspor.

Ia menjelaskan melalui pameran Indonesia Tourism Investment and Trade Expo 2023 di Bali, DPTPH Kaltim berhasil meraup transaksi dagang Rp 11, 23 miliar untuk komoditas pisang kepok grecek asal Kutai Timur.

Ia berharap hal itu bisa menjadi motivasi bagi pelaku usaha di bidang hortikultura Kaltim.

Pisang kepok grecek termasuk varian pisang kepok yang berasal dari Kabupaten Kutai Timur. Karakter khas pisang ini berkulit hijau dan daging buah berwarna kuning keputihan yang memiliki rasa manis dengan tekstur yang lembut.

Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri Priyanto menyatakan, selain memenuhi pasar lokal, pisang kepok grecek juga diekspor ke luar negeri. Negara tujuan ekspor meliputi Malaysia, Taiwan, Pakistan, dan Kanada.

Saat ini, luas lahan yang sedang dikembangkan mencapai sekitar 2.100 hektare yang didukung pemerintah dan mandiri.

Ia  berharap, Pemerintah Kaltim dapat memerhatikan pembangunan infrastruktur pertanian agar petani dapat memaksimalkan pemasaran hasil panen.

Sebelumnya Gubernur Kaltim Isran Noor, menyampaikan untuk mempersiapkan ketersediaan pangan, sangat dinamis dan kompleks. Sebab setiap tahun jumlah penduduk kian bertambah.

Terutama penduduk berusia muda atau produktif dan gaya hidup modern berimbas pada pola konsumsi ringkas dari segi waktu pembuatan.

"Kebutuhan terhadap hilirisasi produk juga meningkat. Ini peluang yang harus disikapi juga," ujar Isran.

Untuk mendukung pembangunan dan pengembangan pangan dan hortikultura, diharapkan tahun 2023 ini perangkat daerah terus meningkatkan kolaborasi. (*/Ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: