Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Paser Terendam Banjir
Nomorsatukaltim.com - Bencana banjir yang menerjang Kabupaten Paser Kaltim, telah merendam sekitar ratusan hektare lahan pertanian. Dampaknya, ribuan petani terancam gagal panen. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Paser, sekitar 913 hektare lahan pertanian terendam air akibat banjir yang terjadi sepekan terakhir. "Data yang kami himpun 913 hektare lahan pertanian tergenang air akibat banjir," ujar Kepala DTPH Paser, Erwan Wahyudi, Senin (20/3/2023). Ia mengatakan, lahan pertanian yang terendam air itu ada di Kecamatan Long Kali dan Muara Komam serta daerah aliran sungai di Kecamatan Tanah Grogot dan Pasir Belengkong. Dalam estimasinya, ia mengasumsikan kerugian petani mencapai Rp 25 Miliar. “Dengan perhitungan panen per hektare sebanyak 4,5 ton gabah kering dengan nilai gabah per kilogramnya Rp 5 ribu dikalikan luas lahan terdampak banjir," jelasnya. Bencana banjir ini, menurut Erwan, menjadi perhatian Pemerintah Paser dan Pemerintah Provinsi Kaltim, mengingat saat ini sedang memasuki masa panen. Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim telah meninjau lokasi dan memperhitungkan upaya penanggulangan dampak tersebut. Untuk itu DTPH Paser telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah agar bisa melakukan upaya penanggulangan terhadap lahan pertanian melalui anggaran BPBD. Sebab anggaran tahun ini telah ditetapkan, untuk pengadaan benih tidak memungkinkan dilakukan di tahun anggaran berjalan. “Harapan kami, bisa menggunakan anggaran di BPBD untuk bantuan pengadaan benih kepada petani," harapnya. Dari luasan banjir itu, sekitar sekitar 394 hektare lahan pertanian di Longkali ikut terendam. Mengacu data Posko Penanggulangan Banjir di Kantor Kelurahan Longkali, tercatat ada sedikitnya 394 hektare lahan pertanian milik masyarakat masih terendam banjir. Bahkan ketinggian air mencapai satu meter hingga dua meter. Lahan pertanian yang terendam banjir paling parah ada di desa Sebakung Makmur. Saat ini, lahan pertanian yang terendam banjir di desa tersebut semakin bertambah menjadi 155 hektare. Selanjutnya, di Desa Muara Toyu area lahan pertanian padi milik masyarakat terendam banjir mencapai 44 hektare. Sedangkan di Desa Sebakung luas lahan pertanian yang terendam banjir mencapai 56 hektare. Danramil Longkali sekaligus Ketua Posko Penanggulangan Banjir Longkali, Mayor infanteri Tabri mengatakan selain tiga desa itu, masih ada lahan pertaniannya di 9 desa yang turut terendam banjir, sehingga seluruh luas area lahan pertanian yang terendam banjir mencapai 394 hektar. "Iya benar, memang banjir yang melanda kecamatan Longkali ini bukan hanya merendam area pemukiman warga saja. Namun ada juga lahan pertanian padi milik masyarakat yang juga ikut terendam banjir dengan ketinggian lebih dari 1 meter," ujar Tabri. Menurutnya, banjir yang merendam lahan pertanian milik warga telah mengakibatkan ribuan petani yang terdampak banjir, terancam bakal gagal panen. Padahal, tanaman padi yang ada di lahan pertanian itu, telah memasuki waktu panen, namun terpaksa tak bisa dipanen karena terendam banjir. "Karena air merendam di area padi, jadi banyak lahan persawahan padi yang seharusnya sudah memasuki waktu panen mau tidak mau gagal panen untuk para petani itu," jelasnya. (*/ Ant/ Brt)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: