BI Ingatkan Cuaca Buruk Pengaruhi Ketersediaan Pangan

BI Ingatkan Cuaca Buruk Pengaruhi Ketersediaan Pangan

Nomorsatukaltim.com – Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung mengingatkan pemerintah perlu mengantisipasi risiko cuaca buruk sejak dini terhadap produktivitas pertanian. Hal ini untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan mendukung stabilitas harga dan upaya pengendalian inflasi. "Tantangan inflasi pangan tahun ini masih besar, kita mungkin sudah tahu akan ada risiko cuaca buruk akibat El Nino," ujar Juda dalam agenda Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dilihat virtual, Jumat (17/3/2023). Juda mengingatkan musim kemarau berkepanjangan atau El Nino harus disikapi melalui langkah antisipatif. “Seperti manajemen pengairan yang baik, pemilihan dan penanaman varietas tanaman yang lebih adaptif terhadap kondisi yang kering. Ini harus kita persiapkan jauh-jauh hari apabila kita ingin menjaga stabilitas harga pangan," ingat Juda. Sekaligus untuk memperkuat langkah pengendalian inflasi pangan ke depan khususnya yang bersumber dari harga-harga pangan. Program unggulan itu disusun mengacu peta jalan pengendalian inflasi tahun 2022-2024 dan strategi pengendalian inflasi GNPIP 2023. Yang mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital. Ia mengatakan ada tujuh program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan tahun 2023, yang dapat menjadi acuan. Antara lain, optimalisasi anggaran kementerian lembaga dan pemerintah daerah untuk operasi pasar atau pasar murah. Sebagai strategi pengendalian harga pangan untuk menjaga daya beli masyarakat. Lalu, penguatan ketahanan komoditas hortikultura dan pasokan pangan strategis lainnya khususnya komoditas cabai dan bawang merah yang saat ini menjadi sumber inflasi di banyak daerah. Kemudian, peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian dan sarana produksi pertanian sehingga dapat semakin meningkatkan produktivitas petani dan meningkatkan nilai tambah produk olahan petani. Selanjutnya, perluasan kerja sama antar daerah, dukungan untuk subsidi ongkos angkut, penguatan infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi. “Termasuk digitalisasi data dan informasi pangan serta inovasi dan digitalisasi pertanian terus didorong melalui pemanfaatan skema urban farming, digital farming dan inovasi-inovasi pertanian lainnya,” jelasnya. Ia mengingatkan agar sinergi antara pemangku kepentingan menjadi sangat penting dalam pengendalian inflasi menghadapi tantangan bersama tahun ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: