Percepat Penurunan Stunting, dari Pemenuhan Gizi sampai USG di Puskesmas
Balikpapan, Nomorsatukaltim.com –Pemerintah Kota Balikpapan menjalankan kebijakan menyeluruh dalam upaya menurunkan angka stunting. Kebijakan penurunan angka kekerdilan dilakukan melalui program prioritas pemerintah. Saat ini program penurunan stunting dilakukan melalui pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita, pemberian vitamin bagi remaja, pemeriksaan kesehatan para pelajar, pengadaan antropometri untuk Posyandu dan USG di Puskesmas.⠀ Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin menjelaskan sejumlah program tersebut dalam acara Roadshow Daring Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (16/3/2023).⠀⠀ Rapat melalui daring tersebut dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan, Nurlena Mas’ud, Kepala Dinas Kesehatan, Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Alwiati, Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan, Sri Wahyuningsih dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah terkait, temasuk kelurahan dan kecamatan.⠀ ⠀ Muhaimin menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Kota Balikpapan mengalami penurunan dari 0,79% tahun 2021 menjadi 0,1 tahun 2022. Namun angka stunting mengalami kenaikan dari 17,05 menjadi 19,6% atau naik 2%.⠀ ⠀ “Pemkot telah melakukan upaya bahwa untuk menanggulangi stunting salah satunya adalah menekan penanggulangan kemiskinan ekstrem. Sehingga program prioritas kepala daerah kami adalah memberikan bantuan kepada masyarakat misalnya BPJS gratis untuk kelas III, bantuan seragam sekolah, bantuan sarana prasana, bantuan beasiswa, dan bantuan pemasangan air minum gratis kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta menyediakan rumah layak huni,” terangnya dalam mempresentasikan upaya Pemkot Balikpapan.⠀ ⠀ Selain itu, dalam pencegahan stunting juga telah diterbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 29 tahun 2019 sebagai antisipasi dan menangani stunting. “Perwali ini tentang penanganan, penjaringan dan pencegahan stunting. Ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting,” ucapnya.⠀ Selanjutnya, Pemkot Balikpapan juga melakukan pengadaan USG dan Antropometri. Di mana tahun ini jumlah pengadaan Antropometri sebanyak 500 unit serta penambahan USG untuk Puskesmas.⠀ ⠀ Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta seluruh puskesmas yang ada di Provinsi Kalimantan Timur untuk segera melengkapi USG dan Antropometri. Sehingga upaya pencegahan stunting yang diupayakan dapat berjalan secara maksimal.⠀ ⠀ "Mohon puskesmas yang memiliki kekurangan USG dan Antropometri agar segera diajukan ke Kemenkes. Semoga pada beberapa minggu kedepan semua puskesmas sudah 100 persen memiliki kelengkapan yang memadai," ujar Muhadjir.⠀ ⠀ "Saya juga memohon agar fungsi USG lebih dioptimalkan untuk ibu hamil, karena kalau bisa diketahui sejak dalam kandungan, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan lebih dini," imbuhnya.⠀ ⠀ Sebagai informasi, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebanyak 1,1% dari tahun 2021. Di mana pada tahun 2022, prevalensi stunting di provinsi ini mencapai angka 23,9%, berada di atas rata-rata nasional. Angka tersebut menempatkan Provinsi Kalimantan Timur berada di urutan ke-16 secara nasional.⠀ (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: