Lahan Tidur Balikpapan Utara dan Timur Jadi Target Penghijauan
Nomorsatukaltim.com – Program penghijauan yang akan diperuntukkan di beberapa kabupaten atau kota di Kalimantan Timur segera diekseksui. Salah satunya Kota Balikpapan yang menargetkan dua kecamatan, yaitu wilayah Timur dan Utara menjadi target utama. Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan, Sri Wahjuningsih menjelaskan inisiatif mengubah lahan tidur menjadi lahan penghijauan untuk sektor tanaman buah dan sayuran sebagai salah satu program prioritas Gubernur Kaltim. Itu juga tertuang di Pergub Nomor 27 tahun 2021. Sri mengatakan di Balikpapan ada dua kecamatan yang akan menjadi titik fokus penghijauan lahan sebagai ketahanan pangan berkelanjutan. “Dari hasil analisis dan pemetaan kami, di Balikpapan ada dua Kecamatan yaitu wilayah Timur dan Barat. Karena memang terdapat lahan mati atau tidur yang agak luas,” ujarnya, Kamis, (16/3/2023). Dari dua kecamatan tersebut, sambung Sri, beberapa luasan wilayah nantinya diubah menjadi lahan hijau dengan tanaman buah dan sayuran. Kecamatan Balikpapan Timur ada tiga Kelurahan, yaitu Manggar dengan luasan 25 hektare (ha), Lamaru 22 ha, dan Teritip seluas 7 ha. “Sedangkan Kecamatan Balikpapan Utara ada di Kelurahan Karang Joang dengan luasan 13 ha, total keseluruhan luas wilayah yang akan dipakai 67 ha,” jelasnya. Rapat tindak lanjut program prioritas pangan untuk penghijauan yang termaktub dalam Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2021 dihadiri sejumlah jajaran Pemprov dan Pemkot Balikpapan, perusahaan industri, dan pihak swasta lain. Agenda itu dihelat di Gebung Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Balikpapan pada Rabu lalu. Badan Pengelola Pangan Provinsi Katim, Henny Herdianto, menyampaikan bahwa untuk merealisasikan program itu secara kolaboratfi dengan menggandeng pelbagai pihak. Baik pemerintah, swasta, lembaga nonpemerintah. “Tujuannya mempercepat pencapaian Kaltim hijau dengan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan,” paparnya. Banyaknya perusahaan industri yang tersebar di Kaltim dan Balikpapan juga menjadi potensi peluang mengelola dan menjadi sarana membantu anggaran menjalankan program prioritas penghijauan. “Juga maksudnya menggandeng perusahaan industri membantu pengelolaan dan supporting anggaran. Jangan hanya mengambil hasil alam tetapi tidak ingin membantu merawatnya,” ingatnya. Ketua Komisi II Parlemen Balikpapan, Suwanto mengingatkan harus ada perhatian lebih dari Pemerintah Balikpapan terhadap pertanian dan sektor yang menjadi pondasi ketahanan pangan. “Jangan hanya semenisasi, ayo perhatikan juga sektor pertanian,” tegasnya. Hal ini untuk menjaga ketahanan pangan, pemanfaatan pemukiman warga sebagai lahan pertanian skala kecil demi kebutuhan keluarga dan masyarakat setempat menjadi salah satu alternatif. Suwanto merasa heran banyaknya proyek pengerjaan semenisasi yang mudah ditemukan di pemukiman serta gang warga, namun seakan hanya bersifat sementara. “Seolah tidak jangka panjang. Semenisasi saat ini, eh nanti gak lama ada lagi semenisasi di tempat yang sama, kan sudah di semen yah hehehe,” tanyanya. (*) Reporter: Muhammad Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: