Harga Ikan Masih Tinggi, DP3 Balikpapan Sarankan Ini
Nomorsatukaltim.com - Harga ikan laut di Balikpapan masih tetap tinggi. Kenaikan harga masih terjadi sejak penghujung akhir tahun 2022 sampai hari ini. Kenaikan harga itu seperti terpantau di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Kamis (12/1/2023). Cuaca buruk yang belakangan menjadi salah satu faktor kenaikan harga. Cuaca ekstrem itu berimbas terhadap berkurangnya stok ikan yang tersedia. Maysaroh, salah satu pedagang ikan di Pasar Pandan Sari mengungkapkan bahwa kenaikan harga yang tak kunjung turun diakibatkan cuaca buruk yang terjadi belakangan ini. “Dari tempat kita ngambil ikannya, ketersediaan stok menurun drastis. Jadi harga masih naik Mas, belum turun. Stok ikan juga gak terlalu banyak sekarang karena cuaca buruk," ungkapnya. Ia mengatakan karena minimnya stok, harga jual ikan naik. Semisal harga ikan kerapu, yang awalnya Rp 30 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 45 ribu. “Kenaikannya macam-macam. Ada yang Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu, tergantung ikannya,” ujarnya. Senada dengannya, Hamsah salah satu penjual ikan, yang tokonya berhadapan dengan Maysaroh, mengamini jika kenaikan harga dipicu cuaca buruk yang terjadi mulai akhir tahun 2022 sampai saat ini. Efek dominonya ikan berkurang, harga naik dan jumlah pembeli jadi berkurang. "Cuaca buruk mulai akhir tahun 2022 Mas. Mulai dari situ harga naik, pembeli juga berkurang gegara dengar harganya, yah mau bagaimana lagi Mas," katanya, pasrah. Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Balikpapan, Heria Prisni, mengamini masih tingginya harga ikan laut di pasaran. "Mungkin karena stok ikan yang terbatas dikarenakan cuaca yang buruk. Kenaikan harga ikan laut sekitar lima persen. Banyak nelayan tak bisa melaut, tangkapan ikannya berkurang, jadi sedikit,” ujar Heria. Untuk mensiasati stok ikan yang berkurang, pihaknya menyarankan para nelayan untuk meningkatkan kapasitas kapal. “Bisa dengan peningkatan kapasitas kapal nelayan yang lebih besar, karena sebagian merupakan kapal nelayan kecil,” ujarnya. Kalaupun dilakukan penyimpanan dalam coldstorage, lanjut Heria, itu tidak mungkin. “Karena produksi hasil tangkap ikan nelayan kebanyakan hanya untuk saat itu juga atau hanya untuk satu hari kemudian,” paparnya. Pihaknya akan mencoba solusi yang dijalankan terkait memperbanyak bibit ikan budidaya, untuk menopang berkurangnya ikan laut. Kepada masyarakat Balikpapan, Heria juga menyarankan, agar para penggemar ikan laut untuk beralih sementara mengkonsumsi ikan tawar. “Kami coba edukasi masyarakat agar tidak semata mengkonsumsi ikan laut. Banyak pilihan lain, ada ikan air tawar seperti lele dan sebagainya. Kami harap ini dapat dimanfaatkan masyarakat,” tuturnya. (gpk) Reporter: Muhammad Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: