Produksi Padi PPU Capai 44.070 Ton

Produksi Padi PPU Capai 44.070 Ton

Nomorsatukaltim.com – Produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, sepanjang tahun 2022 mencapai 44.070 ton gabah kering giling. Jumlah ini setara setara dengan 28.218 ton setelah dikonversi menjadi beras. Produksi itu berasal dari empat kecamatan di PPU. "Produksi padi sebanyak 44.070 ton GKG itu berasal dari total luas panen di PPU yang mencapai 14.125 hektare," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Arief Murdyatno. Ia merinci,  produksi padi per kecamatan berasal dari Kecamatan Babulu sebagai penghasil padi terbanyak. Wilayah ini dikenal sebagai kawasan sentra padi, dengan produksi mencapai 31.540 ton GKG. Terbanyak kedua Kecamatan Penajam yang mencapai 5.381 ton GKG, terbanyak ketiga dari Kecamatan Sepaku tercatat 3.585 ton GKG. Terbanyak keempat dari Kecamatan Waru sebesar 3.554 ton GKG. Ia menjelaskan dalam upaya mengembangkan tanaman dan meningkatkan produktivitas, pada tahun 2022 pihaknya telah melakukan berbagai hal. Di antaranya, membantu benih padi rawa dan padi inhibrida untuk ditanam pada lahan petani seluas 2.419 ha. “Bantuan bibit bukan hanya untuk petani tanaman pangan, tapi juga untuk hortikultura, seperti komoditas cabai rawit dan cabai besar seluas 30 ha,” ujarnya, seraya menambahkan untuk bawang merah seluas 20 ha. Lalu bantuan bibit durian untuk ditanam pada perkebunan rakyat seluas 20 ha. Arief mengatakan, dalam pengembangan pertanian, Distan menggandeng sejumlah pihak, antara lain kerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan, terutama untuk meningkatkan produktivitas padi dan bawang merah. "Kabupaten PPU termasuk unik, salah satu daerah sentra padi di Kalimantan Timur, tapi ternyata beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di tahun 2021. Sehingga di tahun itu juga kami menggandeng Bank Indonesia mendongkrak produktivitas padi," ujarnya. Teknik yang dilakukan melakukan intensifikasi lahan padi di Kecamatan Babulu dengan optimalisasi pertanian organik, tanpa menggunakan bahan kimia mulai proses pengolahan lahan hingga perawatan. Ia menerangkan, dengan pola pertanian padi organik yang dilakukan percontohan di Desa Gunung Mulia, hasil panen padi di kawasan itu meningkat. Yakni dari sebelumnya rata-rata dengan produktivitas 3,3 ton GKG per ha, kini naik menjadi 3,7 ton GKG per ha. (Ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: