Balikpapan Optimalkan Pemberdayaan Nelayan
Nomorsatukaltim.com - Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan, tahun ini akan mengoptimalkan pemberdayaan nelayan. Demikian disampaikan Kepala Dinas DP3 Balikpapan, Heria Prisni, saat ditemui media ini. Langkah yang ditempuh melalui budidaya ikan. "Sinergitas juga dibangun bersama para nelayan, dengan menyebarkan 500 ribu benih ikan termasuk papuyu dan haruan di beberapa waduk. Termasuk di tambak serta danau yang telah ditetapkan melalui pemetaan DP3," ujar Heria. Selama ini, menurutnya, sudah ada lokasi Benih Bibit Ikan (BBI) di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur. Namun, hal itu dinilai masih kurang untuk mengejar hasil yang ditargetkan. Karena itu, pihaknya akan memberdayakan para nelayan di Balikpapan. Sinergi ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi angka inflasi kenaikan bahan pangan di sektor perikanan. "Nantinya kami akan menggencarkan budidaya ikan, bekerja sama dengan nelayan kecil, sebagai bentuk mengantisipasi kenaikan harga ikan juga pemberdayaan para nelayan," jelas Heria. Ia menilai selama ini BBI di Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, belum strategis. Terutama dalam mencapai cakupan konsumsi masyarakat. Bahkan dengan lokasi jangkauan yang jauh di pojok perkotaan, SDM yang ada dinilai juga belum terlalu memadai. Kendati demikian, DP3 tidak menutup mata atas kekurangan yang ada. Pihaknya terus berupaya melakukan trobosan baru. Salah satunya dengan membuka potensi pemberdayaan ikan melalui pemberdayaan para nelayan. "Kami sudah ada BBI di Teritip tetapi hasilnya masih sedikit juga. SDM yang ada pun tidak terlalu memadai," jelasnya. Ia pun mengambil langkah taktis untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produksi perikanan Balikpapan. "Jadi coba saya rembukkan bagaimana langkah kedepan untuk menjaga jumlah ikan tetap naik dan kualitasnya terjaga, melalui nelayan. Karena nelayan juga harus diberdayakan," urai Heria. Terkait produksi perikanan Balikpapan, pihaknya menargetkan tahun ini bisa mencapai ribuan ton. Target itu mencakup ikan tangkap dan budidaya. “Target capaian tahun 2023 mengenai komoditas laut di sektor perikanan Balikpapan, sebesar 4.300 ton. Itu dijadikan satu, bidang ikan tangkap maupun budidaya,” ujar Heria. Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mengingatkan para nelayan di Kota Balikpapan tidak menggunakan pengawet mayat atau formalin. Penggunaan formalin pada produk perikanan dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Para nelayan diharapkan bisa memanfaatkan pengawet dari bahan yang aman, agar produk yang dijual di pasaran tidak berbahaya bagi kesehatan. Peringatan itu disampaikan Isran Noor, saat meresmikan dermaga pendaratan ikan dan tempat pelelangan ikan di Manggar, Balikpapan, belum lama ini. “Jangan sampai para nelayan hanya menggunakan formalin (pengawet mayat) atau zat kimia berbahaya dalam mengawetkan ikan dan hasil laut,” pesan Isran. Reporter: Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: