Pemprov Kaltim Kembangkan Hilirisasi Pertanian

Pemprov Kaltim Kembangkan Hilirisasi Pertanian

Nomorsatukaltim.com Pemerintah Provinsi Kaltim, tengah mempersiapkan pengembangan hilirisasi industri. Langkah ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Hilirisasi industri yang yang dikembangkan seputar pada sektor pertanian, pariwisata, kawasan ekonomi khusus dan industri. Menurut Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPIPM DPMPTSP) Kaltim, Riawati, untuk perkembangan hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan DPMPTSP Kaltim telah melakukan pendampingan dalam kajian industri pengolahan hasil pertanian atau hilirisasi produk. Ia mencontohkan, seperti pengolahan hasil pertanian tepung berprotein tinggi dengan bahan dasar pisang. Selain itu, menurutnya pisang juga memiliki potensi diolah menjadi makanan bayi yang bergizi. “Selama ini pisang hanya dijual dalam bentuk mentah atau keripik. Makanya kita coba untuk hilirisasi produk, untuk mengangkat produk-produk yang memiliki nilai jual,” jelas Riawati. Riawati menilai wilayah Berau dan Mahakam Ulu memiliki potensi kakao dan sebagainya. “Ke depan akan banyak potensi Kaltim yang akan dikembangan menjadi hilirisasi produk,” ujarnya. Diwartakan sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor meyakini Pertanian di Kaltim mampu mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas. Bahkan, komoditi pangan itu bisa disuplai ke dunia internasional. “Semua itu bisa dilakukan, asalkan para petani mampu memanfaatkan iklim secara baik.” Isran menilai Indonesia memiliki iklim yang cocok untuk pertanian, termasuk lahan di Kaltim. Menurutnya, cuaca di Indonesia jauh berbeda dengan negara di Eropa. Sebab, saat musim dingin tiba, negara-negara di Eropa terdampak suhu dingin sampai di bawah 20 derajat celcius. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki iklim jauh lebih baik. “Dengan kondisi iklim yang baik ini, harusnya kita mampu memanfaatkan menjadi sumber produksi yang unggul dibandingkan lain, sehingga produksinya mampu disuplai untuk negara lain,” ujar Isran Noor. (rap/ Pemprov Kaltim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: