Isran Yakin Kaltim Mampu Bangun Sektor Pertanian

Isran Yakin Kaltim Mampu Bangun Sektor Pertanian

Nomorsatukaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor meyakini Pertanian di Kaltim mampu mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas. Bahkan, komoditi pangan itu bisa disuplai ke dunia internasional. Menurutnya, cuaca di Indonesia jauh berbeda dengan negara-negara luar. Sebab, saat musim dingin tiba, negara-negara di Eropa terdampak suhu dingin sampai di bawah 20 derajat celcius. Sebaliknya saat musim panas, maka cuacanya sangat panas hingga diatas 36 derajat. Hal ini menjadi kendala untuk pertanian. Bahkan yang menjadi ancaman iklim yang mulai memanas di wilayah utara dunia. Sedangkan Indonesia, menurut Isran, hingga saat ini tetap dalam kondisi iklim yang bagus dengan dua musim, yakni musim hujan dan panas. “Dengan kondisi iklim yang baik ini, harusnya kita mampu memanfaatkan menjadi sumber produksi yang unggul dibandingkan lain, sehingga produksinya mampu disuplai untuk negara lain,” papar Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, belum lama ini. Ia bahkan meyakini produksi pangan di Kalimantan Timur dianggap bisa menyuplai kebutuhan untuk negara lain. Ia menilai Indonesia memiliki iklim yang cocok untuk pertanian, termasuk lahan di Kaltim. “Semua itu bisa dilakukan, asalkan para petani mampu memanfaatkan iklim secara baik,”ujarnya. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengaku gemas dengan banyaknya potensi kekayaan alam Kaltim tidak dimanfaatkan maksimal. Samsun menilai, kekayaan alam Kaltim banyak dikeruk orang luar Kaltim, yang keuntungannya minim kembali ke daerah. Salah satunya, disebutkan Samsun, lahan pertanian yang telah beralih fungsi sebagai lahan pertambangan. “Bicara pertanian ini saya bukannya mengeluh, tapi gregetan. Karena kalau kita lihat, peluang dan potensi yang dimiliki Kaltim luar biasa, lahan kita sangat luas, tapi beralih fungsi semua,” tegasnya. Ia mengklaim, pihaknya telah berupaya menyelamatkan kekayaan alam Kaltim dan lahan pertanian Kaltim dengan membuat regulasi berupa Perda soal perlindungan lahan pertanian berkelanjutan. Namun fakta di lapangan, tetap saja lahan-lahan pertanian diserobot untuk pertambangan. “DPRD sudah membuat Perda perlindungan lahan pertanian. Regulasi ini sudah kita buatkan, tapi di lapangan nyatanya lahannya terus diserobot sana sini untuk alih fungsi lahan pertanian ke pertambangan,” katanya. Ia berharap dibahasnya Ranperda RTRW Kaltim, akan banyak lahan pertanian yang bisa diselamatkan dari alih fungsi pertambangan. (rap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: