Partai Gelora, Penantang Baru PKS yang Masih Butuh Proses
Samarinda, DiswayKaltim.com - Partai Gelora sukses merekrut wakil gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Tapi itu bukan jaminan partai langsung menjadi besar. Begitu kata Pengamat Politik Fisipol Unmul Lutfi Wahyudi.
Partai Gelora kini diisi pentolan PKS dengan tokohnya Fahri Hamzah dan Anis Matta.
"Kalau bersaing itu perlu waktu. Bahwa dia itu baru. Segala sesuatu yang baru itu butuh penyesuaian. Tinggal kemampuan partai itu tinggi atau tidak," katanya kepada Disway Kaltim, Senin (11/11/2019).
Menurutnya, ketika partai baru tidak bisa menyesuaikan diri dengan situasi politik yang ada, maka partai tersebut akan terpinggirkan.
"Itu secara umum. Bukan hanya untuk partai gelora saja," tegasnya.
Hanya saja, di Benua Etam posisi partai Gelora sangat diuntungkan. Pasalnya, Ketua DPW Partai Gelora Kaltim dijabat Wakil Gubernur Kaltim.
Dia menambahkan dipastikan, mayoritas mereka yang dulunya ada di PKS kini berada di Gelora.
Sehingga bisa ditarik kesimpulan. Kekuatan Gelora berbeda dengan PKS.
Bahkan, ketika PKS belum terpecah seperti sekarang, Gelora merupakan partai menengah.
Apalagi sekarang partai Gelora merupakan pecahan PKS. Otomatis massa terbagi dua.
Namun, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Massa lebih banyak ke PKS karena partai Gelora masih kecil. Atau bahkan sebaliknya.
"Akan ada eksotik besar-besaran atau kalimat yg terkenal dalam masa orde baru yaitu transmigrasi bedol desa," tutupnya. (mic/boy)
Baca juga : Bye-Bye PKS, Hadi Mulyadi Resmi Gabung Gelora
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: