Libatkan Pemuda, BNPT Cegah Paham Radikalisme di Kota Penyangga IKN

Libatkan Pemuda, BNPT Cegah Paham Radikalisme di Kota Penyangga IKN

BALIKPAPAN - Para pemuda dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Balikpapan, dilibatkan dalam upaya pencegahan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme. Pemilihan Balikpapan merupakan bentuk dari upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), untuk menghalau paham radikalisme di kota penyangga IKN. "Meski wilayah Kalimantan Timur secara keseluruhan aman, namun kami perlu untuk mencegah," ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Kolonel (Czi) Rahmad Suhendro, didampingi Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Ahmad Jubaidi, dalam seminar Indonesia Muda, di SMKN 4 Balikpapan, Rabu 6 April 2022. Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Kesbangpol Balikpapan Adwar Askenda dan Wakil Ketua I DPRD Balikpapan Budiono. Menurut Rahmad, perkembangan penyebaran paham radikalisme sering terjadi di wilayah-wilayah yang minim pengawasan. Paham radikalisme yang menjadi cikal bakal terorisme, menjadi bahaya laten. Adapun para pemuda milenial yang sering kali menjadi korbannya. "Makanya kita cegah, kita bentengi pemuda kita sehingga harapan kita, pada acara hari ini mereka bisa menyambungkan informasi ini kepada teman-temannya yang lain," katanya. Ia menyebut sosialisasi serupa juga akan berlangsung secara berkesinambungan. Apa lagi daerah penyangga IKN seperti Balikpapan, Kutai Kertanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU) merupakan daerah strategis yang memerlukan upaya antisipasi yang masif. "Kita setiap menggelar kegiatan selalu menggandeng seluruh unsur masyarakat. Seperti para pemuda, tokoh masyarakat setempat dan keterlibatan pemerintah daerah seperti Kesbangpol," imbuhnya. Ketua FKPT Kaltim Ahmad Jubaidi juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya para pemuda harus bisa membentengi diri dengan bekal kontra narasi paham radikalisme. Ia mencontohkan sosok Mbak ZA, yakni pelaku terduga terorisme yang menyerang Mabes Polri, beberapa waktu lalu. "Para pemuda milenial bisa terpapar melalui media sosial. Ini yang kita khawatirkan," terangnya kepada nomorsatukaltim.com - Disway Kaltim. Ia menyebut aparat lebih susah mendeteksi orang-orang yang terpapar radikalisme tanpa jaringan. Sehingga, sangat penting bagi para pemuda milenial diberikan pemahaman berkebangsaan yang benar. Khususnya pemuda di Balikpapan dan di wilayah-wilayah penyangga IKN lainnya. "Kita libatkan semua, Kesbangpol, DPRD, Kejati dan sebagainya. Semoga kita bisa menyelematkan anakanak kita dari paham radikalisme dan terorisme," imbuhnya. (ryn/en)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: