Pendapatan Rumah Tangga Turun, Deflasi Tak Tingkatkan Konsumsi

Pendapatan Rumah Tangga Turun, Deflasi Tak Tingkatkan Konsumsi

Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto. (Istimewa) Samarinda, DiswayKaltim.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim melakukan survei indeks tendensi konsumen (ITK). Pada triwulan III 2019. Dengan responden 3.221 rumah tangga. Tersebar di Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Berau. Hasilnya, nilai ITK Kaltim pada triwulan III 2019 sebesar 96,27. Kepala BPS Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, besaran ITK tersebut menunjukkan kondisi ekonomi konsumen tidak lebih baik. Dibanding triwulan II 2019. “Penurunan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan ini disebabkan penurunan pendapatan rumah tangga. Yang memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat secara umum,” ungkap Atqo dalam rilis terbarunya. Ia menyebut, harga yang turun (deflasi) pada triwulan III 2019, relatif tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi. Hal ini ditunjukkan besaran volume konsumsi yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya. “Secara agregat, nilai ITK mengalami penurunan menjadi sebesar 96,27. Jika dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, maka terdapat penurunan pada komponen pendapatan rumah tangga pada triwulan ini dibanding triwulan sebelumnya,” jelas Atqo. Pada triwulan II 2019, indeks pendapatan sebesar 144,94. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan indeks volume konsumsi yang mencapai 125,83. Sedangkan pada triwulan III 2019, indeks pendapatan sebesar 91,96. Lebih rendah dibandingkan indeks volume konsumsi yakni sebesar 100,81. Kata Atqo, walau pun terjadi penurunan pendapatan. Tetapi volume konsumsi barang dan jasa relatif sama dengan triwulan II 2019. Bahkan sedikit mengalami peningkatan. Penyebabnya libur sekolah, biaya pendidikan, dan Hari Raya Iduladha. Pada triwulan III 2019, terjadi penurunan harga dibandingkan triwulan sebelumnya. Deflasi minus 0,16 persen. Sedangkan pada triwulan II 2019, terjadi inflasi sebesar 1,21 persen. “Inflasi relatif tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat pada triwulan ini. Penurunan harga tersebut ternyata tidak diiringi peningkatan volume konsumsi yang cukup signifikan. Karena terdapat faktor penurunan pendapatan. Sehingga masyarakat cenderung menahan untuk melakukan konsumsi,” jelasnya. Secara umum, tingkat konsumsi di Kaltim pada triwulan III 2019 ini tak berbeda jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Bahkan cenderung terjadi perlambatan konsumsi. “Hal ini terlihat dari penurunan angka indeks konsumsi. Yaitu dari 125,83 pada triwulan II 2019. Menjadi 100,81 di triwulan III 2019,” beber Atqo. (qn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: