IDI Balikpapan Ajukan Sentral Pendidikan Kedokteran di Kota Beriman

IDI Balikpapan Ajukan Sentral Pendidikan Kedokteran di Kota Beriman

BALIKPAPAN – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Balikpapan menilai perlunya kehadiran sentral pendidikan kedokteran di Kota Beriman. Ketua IDI Balikpapan Natsir Akil berencana mengajukan hal tersebut kepada pemerintah daerah dalam waktu dekat. Menurutnya, kehadiran sentral pendidikan kedokteran di Kota Minyak akan mendukung upaya pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan tenaga medis. Khususnya setelah melihat keseriusan Presiden Joko Widodo dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Penajam Paser Utara (PPU). “Seharusnya dalam rangka (mendukung) IKN, kita punya sentral pendidikan seperti di kota-kota besar. Sehingga kita bisa memproduksi sendiri dokter spesialisnya,” ujar Natsir, usai pelantikan pengurus IDI Balikpapan periode 2021-2024, di Jatra Hotel, Sabtu, 5 Maret 2022. Pengurus IDI Balikpapan dilantik oleh Ketua IDI Kaltim dr Nathaniel, dan disaksikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud serta Calon Ketua PB IDI periode 2022-2025, dr Abraham Andi Padlan Patarai. Natsir yang resmi menggantikan posisi dokter Dradjat Witjaksono itu menilai, seluruh stakeholder sudah harus mulai mempersiapkan langkah tersebut untuk memastikan bahwa daerah juga mampu menghasilkan dokter yang berkompeten. Adapun bentuk sentral pendidikan yang dia maksud, yakni ditujukan untuk menghasilkan dokter umum, dokter spesialis dan dokter subspesialis. Ia mencontohkan dirinya yang kini dikenal sebagai dokter umum, dengan spesialisasi penyakit dalam, dan subspesialisnya konsultan reumatologis. Sejauh ini, kata dia, sentral pendidikan dokter di Kaltim baru ada di Samarinda, tapi terbaas untuk strata 1, di Universitas Mulawarman (Unmul), bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. “Saya dengar di Unmul sudah membuka spesialis bedah,” tukas suami dari Kepala Dinas Humas dan Protokol Pemkot Balikpapan Rosdiana Natsir. Nantinya, sentral pendidikan kedokteran yang ada di Balikpapan juga akan dimulai dengan mencetak para dokter bergelar sarjana. Kemudian secara bertahap akan ditingkatkan. “Sekarang fakultas kedokteran juga bisa dibuka swasta, bukan hanya negeri. Nanti pemerintah yang sertifikasi,” terangnya kepada nomorsatukaltim.com - Disway Kaltim. Dokter yang berpraktik di RSUD Kanujojso Djatiwibowo, RS Siloam dan RS Restu Ibu itu, memiliki harapan besar berdirinya lembaga pendidikan kedokteran yang representatif. Selain itu, sebagai ketua IDI Balikpapan yang baru yang memimpin sekitar 70 pengurus, Natsir Akil juga menyebut akan mengarahkan IDI di daerah untuk dapat berkontribusi lebih terutama di masa pandemi, dengan tetap memperhatikan dan memperjuangkan hak dan kesejahteraan para dokter. Diketahui jumlah dokter di Balikpapan yakni sekitar 900 orang. “Untuk dokter spesialis sebenarnya di Balikpapan sudah cukup lengkap, walaupun jumlahnya masih belum memadai. Kalau kita lihat di Balikpapan ada banyak sekali rumah sakit. Apa lagi jika kita sebagai daerah penyangga IKN, tentu ini menjadi tantangan,” imbuhnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: