Ini Tiga Proyek Besar Andalan Perusda MMP Selain Blok Mahakam

Ini Tiga Proyek Besar Andalan Perusda MMP Selain Blok Mahakam

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Perusahaan Daerah PT Migas Mandiri Pratama (Perusda MMP) mulai melebarkan sayap bisnisnya. Tidak lagi ingin bergantung pada pendapatan participating interest (PI) 10 persen dari Blok Mahakam saja.

Direktur Utama PT MMP Edy Kurniawan mengatakan, ada beberapa proyek utama yang masuk dalam rencana bisnis MMP. Antara lain transportasi migas, penyedia perkapalan dan pertashop. Ketiga proyek tersebut sudah dilakukan studi kelayakan bisnis. Selain itu, kata dia, masih ada satu lagi; yakni City Gas. Ini bekerjasama antara Pertagas dan PGN. Yang Pertagas sudah berjalan di beberapa daerah. Sehingga MMP kini fokus pada tiga proyek sebelumnya. “Kami tinggal FS (studi kelayakan, Red.) saja. Kalau FS disetujui, langsung kami kerjakan,” ulas Edy. Ia pun memaparkan secara rinci tiga proyek tersebut.Untuk jasa transportasi migas, jelas Edy, khusus mengangkut B30 HSD Fuel. Dalam proses pemesanan antara pengirim dan penerima akan menggunakan aplikasi yang berbasis web. Namanya Transportation Managemen System (TMS) dan Fleet Management System (FMS). Ia menargetkan hingga 2026 mendatang, sudah ada sekitar 40 unit truk tangki yang dikelola. Saat ini, truk tangki milik Perusda MMP belum sampai 10 unit. Kemudian jasa penyedia perkapalan untuk menujang operasional produksi migas di Blok Mahakam. Bisnis di sektor ini cukup menggiurkan. Total kebutuhan kapal di kawasan Blok Mahakam itu mencapai 2.000 unit per tahun. Dengan perputaran uang mencapai Rp 25 triliun per tahun. Adapun anggaran jasa perkapalan secara keseluruhan mencapai Rp 4 triliun per tahun. Karena berpotensi, Perusda MMP sudah mengadakan satu unit kapal jenis LCT 114 GT yang mampu menampung  tangki 10 kilo liter (KL). Edy menargetkan, 2026 mendatang bisa mengadakan lima unit kapal yang bakal dikelola Perusda MMP. Bisnis lainnya adalah pengadaan pertashop atau SPBU mini. Pertashop ini akan bekerjasama dengan Pertamina. Saat ini belum ada pertashop yang dikelola MMP. Ditargetkan 2026 nanti, Perusda MMP sudah memiliki 30 unit pertashop dan tersebar di seluruh Kaltim. Rencana bisnis pun sudah dipaparkan Edy saat Focus Group Discussion (FGD) bersama Bank Indonesia perwakilan Kaltim. “Kabar baiknya, katanya BI mau membantu mencarikan investor. Ya kami berterima kasih karena sebagai mitra kerja sama pemerintah, kita memang harus berkolaborasi,” ucapnya. Dalam FGD tersebut juga hadir seluruh Dirut BUMD Kaltim. “Dari pemaparan itu, kayaknya cuma kami yang terang-terangan bilang FS-nya sudah siap. (BUMD) yang lain kayaknya belum ada,” ucapnya meyakinkan. (boy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: