Libur Tahun Baru, Pantai-Pantai PPU Dipadati Pengunjung

Libur Tahun Baru, Pantai-Pantai PPU Dipadati Pengunjung

PPU, nomorsatukaltim.com - Sejak kemarin, pantai-pantai di Penajam Paser Utara (PPU) menjadi destinasi paling menarik untuk mengisi libur akhir tahun dengan suka cita. Meski situasi yang berbeda karena pandemi. Namun kuantitas yang mengisi tempat-tempat wisata di PPU lebih ramai dari saat tutup tahun sebelumnya, 2020. Khususnya pantai. Mulai Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong, Pantai Saloloang, Pantai Pejala, Pantai Sipakario sampai Pantai Istana Amal. "Lama nggak liburan, karena banyak pembatasan. Makanya saya bawa keluarga sekarang ke pantai, karena sudah ada pelonggaran," ucap salah satu pengunjung Pantai Tanjung Jumlai, Joko, Minggu (2/1/2022) kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: Pantai Sekerat Jadi Objek Wisata Andalan Bengalon Sesuai kebijakan Pemkab PPU yang tertuang dalam Instruksi Bupati, dilakukan pembatasan pengunjuk sekira 50 persen. Dalam pengawasannya pun aparat TNI-Polri berjaga di setiap pintu masuk. Mereka mengimbau pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes). Meski begitu, menakar setengah jumlah pengunjung ini agak sulit. Karena nampak di beberapa lokasi wisata itu, pantai dipenuhi juga oleh para pedagang kaki lima. "Ya Alhamdulillah mas, sudah mulai ramai lagi yang beli. Enggak kayak dua tahun ini, yang ke pantai juga sedikit," sebut salah seorang pedagang salome masih di Pantai Tanjung Jumlai, Roni. Menanggapi hal itu, Plt Kepala Satpol PP PPU Muhtar menuturkan sigap bergerak semenjak penerapan instruksi itu, 24 Desember 2021. Namun tergantung adanya laporan. Beberapa kali juga telah dilakukan pendekatan persuasif pada pengunjung. Membujuk agar mereka mau meninggalkan tempat wisata. “Sesuai surat instruksi bupati yang melarang tempat wisata beroperasi, kita sudah berhasil mengeluarkan pengunjung,” tambahnya. Namun, pada puncak liburan hari pertama 2022, pihaknya kewalahan. Pantai yang dipadati pengunjung meskipun dilakukan penjagaan. Sebab, jalan masuk menuju ke pantai tersebut banyak hingga posko penjagaan tim gabungan tidak bisa menghalau pengunjung. “Jalan masuk ke pantai itu banyak. Sehingga penjagaan tidak bisa mencegah pengunjung untuk tidak masuk ke pantai itu,” ungkapnya. Sesuai instruksi pemerintah tadi, penjagaan di tempat-tempat wisata berakhir pada hari ini. Selebihnya, penjagaan aparat di berbagai lokasi akan ditiadakan lagi. Dengan asumsi, pengunjung akan jauh berkurang setelah habis masa liburan. "Hari ini penjagaan tetap ada. Namun, hanya untuk mengontrol pembatasan jumlah pengunjung. Sesuai kesepakatan tempat wisata dibuka 50 persen. Penjagaan tetap ada. Hal ini dilakukan untuk kondusivitas, dan tidak ada lagi rasa ketidak adilan antar pedagang di tempat wisata,” jelas Muhtar. * Sempat terjadi perselisihan akibat adanya pembatasan itu. Di Pantai Sipakario, Nipah-Nipah, warga merasa kebijakan penutupan tempat wisata tebang pilih. Puncaknya, sejumlah pedagang di pantai itu melakukan aksi protes. Mereka membuka lapak jualan tepat di depan portal penjagaan masuk pantai tersebut. Dikatakan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nipah-nipah Sahrani, ini dilakukan karena didorong rasa kecemburuan. Alasannya, sejumlah tempat wisata lain diizinkan beroperasi meskipun ada penjagaan dari aparat gabungan. “Itu di Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Istana Amal masih buka,” ungkapnya, Sabtu, 1 Januari 2022. Padahal, Pemkab PPU telah mengeluarkan Surat Instruksi Bupati Nomor 300/378/ Pem. yang memerintahkan semua tempat wisata ditutup pada 31 Desember 2021-2 Januari 2022. “Kami yang ada di pantai Nipah-Nipah (Pantai Sipakario) sebenarnya setuju saja kalau ditutup. Tetapi harus adil. Jika kami ditutup dengan penjagaan ketat, maka di tempat wisata lainnya juga harus ditutup dan dijaga ketat,” terangnya. Lama berselang, aksi para pedagang itu akhirnya direspons pemerintah setempat. Selanjutnya, diputuskan pantai tersebut dibuka kembali dengan catatan jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 50 persen. “Untuk keamanan dan ketertiban, sudah kita koordinasikan ke Sekertaris Daerah (Sekda) dan Kabag Ops Polres PPU bersepakat untuk membuka untuk jumlah 50 persen pengunjung,” terang Plt Kepala Satpol PP PPU Muhtar. Untuk diketahui, Pantai Sipakario ini termasuk salah satu destinasi terfavorit di daerah ini. Maka tak jarang pantai ini banyak dikunjungi pada liburan kali ini. Adapun langkah aparat untuk menertibkan tempat ini lebih mudah. Karena akses keluar-masuk lokasi hanya satu pintu. Berbeda dengan pantai-pantai yang lain. (rsy/zul) Editor: Muhammad Zulfikar Akbar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: