Persipas Paser Masih Punya Magnet

Persipas Paser Masih Punya Magnet

Paser, nomorsatukaltim.com- Apa kabar Persipas? klub asal Kabupaten Paser ini tak pernah lagi terdengar kiprahnya di belantika sepak bola nasional. Terakhir kali eksis kompetisi divisi utama (kini liga 2).

Itu pun tidak sampai menyelesaikan kesuluruhan laga atau 17 pertandingan. Melainkan baru tiga kali bertanding sudah menyatakan mundur dari persaingan. Manajemen lempar handuk, masalah finansial diduga biang kerok. “Sejak saat itulah Persipas hilang,” kata Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Paser, Jumriansyah, dikonfirmasi Disway Kaltim, Selasa (30/11/2021). Memilih tak melanjutkan kompetisi, tim pun dibubarkan. Klub sepak bola profesional ini pun tidak diketahui lagi bagaimana nasibnya. Di tengah “menghilangnya” Persipas, dikatakan Jumriansyah, pada 2017 lalu bakal hadir klub Paser FC. Bakal bersaing di kompetisi divisi 3 PSSI regional Kaltim. Namun tidak pernah hadir dengan berbagai alasan teknis. “Barulah pada 2018 ada tim ikut kompetisi divisi tiga asal Paser, yaitu PS Daya Taka. Namun sekarang tim profesional itu sudah off (setop),” sambung ketua Askab PSSI Paser yang menjabat sejak 2017 lalu. Dikatakannya dari awal terpilih telah mencoba mencari solusi guna Persipas tetap bangkit dan eksis. Pasalnya sangat diinginan oleh masyarakat. Apalagi saat tersiar kabar hadir Paser FC, terjadi polemik. Menginginkan klub sarat sejarah itu tidak diinginkan untuk diganti klub baru. Keinginan untuk memulai dari kasta terendah divisi 3 regional Kaltim sempat terbesit. Hanya saja informasi dari mantan pemain jika harus menyelesaikan persoalan finansial. Persipas masih memiliki magnet. Diungkapan Jumri, sekira satu bulan lalu bertemu dengan seseorang salah satu perusahaan ternama di Kabupaten Paser. Dirinya berdiskusi empat mata, diketahui jika berkeinginan mengambil alih Persipas. Namun dengan catatan adanya pernyataan di atas kertas, atau bagaimana syarat agar lepas dari kepemilikan sebelumnya. “Bisa dibilang obrolan warung kopi. Mereka mengkhawatirkan (sudah pindah tangan), dan klub ini besar (berkembang) nanti ada yang klaim. Ini mau saya tanyakan dengan provinsi (Asprov PSSI Kaltim) bagaimana persyaratannya,” terangnya. Perusahaan yang diketahui bergerak di sektor pertambangan itu pengin menghidupkan kembali sepak bola. Apalagi saat masih eksis di kancah sepak bola nasional, sudah didukug. “Ya mereka juga menyayangkan, sudah di-support besar pada saat itu malah mundur. Artinya mereka kecewa,” akunya. Mengenai pembahasan lanjutan dengan Pemkab Paser, Jumri mengatakan tetap bakal menyampaikan. Namun setelah kongres Askab PSSI Paser. Sampai saat ini ia belum mengetahui waktu pelaksanaanya. Masa kepengurusannya berakhir Desember 2021. “Siapapun yang terpilih, harapan kami Persipas tetap digaungkan,” tandas Jumri. Sebagai catatan, saat bertarung di kompetisi divisi utama 2013, Persipas menjadikan eks Stadion Parikesit Persiba dan Sudirman Kota Balikpapan sebagai homebase. Dikarekan stadionnya sendiri tidak lolos verifikasi. Dirinya meyakini, jika PS Tunas Muda sekira tahun 60-an menjadi cikal bakal Persipas Paser. Ia mengatakan, tim berjuluk lebah madu ini mulai eksis medio 1980-an. (asa/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: