Penderita Stroke di Balikpapan Turun, Diskes Terus Galakkan Germas

Penderita Stroke di Balikpapan Turun, Diskes Terus Galakkan Germas

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan dr Andi Sri Juliarty. ==========  

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini merilis angka kasus penyakit stroke di Indonesia. Saat peringatan Hari Stroke 29 Oktober lalu. Provinsi Kalimantan Timur merupakan wilayah tertinggi angka penderita stroke di Indonesia.

Ini berbanding terbalik dengan Balikpapan. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Balikpapan, angka penderita stroke justru mengalami penurunan. Dalam dua tahun terakhir ini.

Diskes Balikpapan menyebutkan pada tahun 2017 terdapat 1.157 kasus, 2018 terdapat 1.093 kasus, dan 2019 hingga saat ini baru ada 514 kasus. Artinya penyakit stroke di Balikpapan bisa ditekan.

"Bahkan hingga Oktober kemarin baru ada sekitar 500-an jumlahnya. Jika dibandingkan tahun 2018 lalu yang jauh lebih banyak," ujar Kepala Diskes Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Senin (4/11/2019).

Jika dijabarkan berdasarkan kelamin jumlahnya sama rata. Yakni laki-laki 279 orang dan perempuan 235 orang.

Dan pada 2018 lalu, sebanyak 69 penderita stroke meninggal. Namun tahun 2019 ini, Diskes belum mendapatkan laporan konkretnya.

"Tahun ini kita masih rekap, belum sepenuhnya terdata. Tapi yang pasti angkanya di bawah tahun lalu," jelasnya.

Menurut Dio, sapaan akrabnya, kasus stroke ini lantaran gaya hidup masyarakat  telah berubah. Banyak yang lebih memilih mengkonsumsi makanan cepat saji. Kemudian dibarengi minuman bersoda.

"Jelas penyebabnya adalah gaya hidup tidak sehat,” terangnya.

Jika dibandingkan belasan tahun lalu, penderita stroke rata-rata usia tua. Saat ini justru kalangan usia muda dan produktif terkena stroke juga.

Untuk menekan angka penderita, Diskes mengkampanyeka Gerakan Hidup Sehat (Germas) kepada masyarakat.

"Kita sekarang tidak tahu dan kapan seseorang terkena strok, untuk itu kita terus galakkan Germas kepada warga Balikpapan," jelasnya.

Dengan Germas ini, Dio meyakini angka penderita stroke bisa ditekan semaksimal mungkin. Indikatornya ada penurunan penderita stroke. (K/bom/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: