Tak Hanya Sekadar Gerakan
MENJADI penari merupakan hal yang menyenangkan. Memadukan gerak tubuh dan pikiran menjadi bagian utama yang harus seimbang. Rutinitasnya sebagai pelajarm, tidak menghambat Yuli Anggraini untuk berprestasi di bidang seni. Gadis kelahiran Berau, 6 Juli 2002 ini mengaku sangat mencintai hobinya tersebut. Dari hobinya, Yuli--sapaan akrabnya--berhasil meraih berbagai prestasi hingga ke tingkat provinsi. “Alhamdulillah, kemarin dipercaya mewakili Bumi Batiwakkal untuk kegiatan festival tari Mahakam di Samarinda,”katanya kepada Diswayberau. Menurutnya, untuk menjadi seorang penari tidak hanya sekadar pintar menggerakan seluruh tubuh. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika membawakan sebuah tarian, terlebih jika itu adalah tarian tradisional. Sebagai seorang penari, dirinya harus mempelajari ragam gerak dan filosofi dalam tarian tersebut. Dan itu dirasa perlu, agar tarian yang dibawakan bisa tersampaikan tujuan dan historinya. “Kami juga sebagai penari harus memahami tentang wisata, wirasa, dan wirama,”jelasnya. Yuli yang sekarang duduk di bangku SMA ini, menyebutkan bahwa tari merupakan bakat dari setiap insan dan insani. Menurutnya, setiap orang bisa melakukan gerak tari, tergantung dari seberapa besar keinginannya untuk mengetahui tari tersebut. “Tidak ada yang tidak bisa, semua bisa dilakukan ketika bersungguh-sungguh akan menuai hasil,”ujarnya. Lanjutnya, seni tari merupakan warisan budaya yang harus selalu dilestarikan oleh para penerus bangsa. Berbagai jenis tarian yang tersebar di Bumi Pertiwi memiliki maksud dan arti yang mendalam. “Dari tarian kita bisa menjadi mengetahui histori berdirinya suatu daerah,”jelasnya. Yuli yang memiliki mimpi untuk mengembangkan salah satu unsur kebudayaan ini mengaku akan selalu belajar untuk mengembangkan bakat dan memperkenalkan Kebudayaan Berau di tingkat nasional hingga internasional. “Saya akan berusaha untuk terus memberikan penampilan terbaik, agar bisa terus memperkenalkan tarian dari Bumi Batiwakkal,”tegasnya. Selain itu, Ia akan selalu mengajak kaum muda untuk terus mencintai kebudayaan daerah dan mempromosikan tarian-tarian khas Kabupaten Berau. “Saya selalu berusaha agar teman saya terlibat dalam pelestarian budaya dan agar mereka tidak terjebak dalam hal-hal yang negatif,”pungkasnya (*/fst/app)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: