Harga Bahan Pokok di Paser Masih Stabil

Harga Bahan Pokok di Paser Masih Stabil

PASER, nomorsatukaltim.com – Harga bahan pokok di Kabupaten Paser relatif stabil. Meski beberapa komoditas mengalami kenaikan. Seperti minyak goreng kemasan dari Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng premium mengalami kenaikan sampai Rp 3 ribu, yakni Rp 16 ribu menjadi Rp 19 ribu per liter. “Sementara minyak goreng jenis premium bermerek (ternama) sudah lama langka di pasar,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Paser, Hairul Ilmi, Selasa (23/11/2021), dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Salah satu pemicu melonjaknya harga minyak goreng, dikarenakan kenaikan harga crude palm oil (CPO) dan meningkatnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit beberapa bulan terakhir ini. Sementara ketersediaannya dikatakan Hairul jika masih cukup. Baca juga: Harga Cabai Makin ‘Pedas’ “CPO ini bukan hanya untuk minyak goreng, tapi juga produksi biodiesel sawit,” sambungnya. Mengenai telur ayam ras, ia bilang, pada Oktober mengalami penurunan harga. Namun November ini harga kembali naik. Diketahui harga terendah Rp 25 ribu per kilogram. Sedangkan kenaikan harganya sampai Rp 28 ribu per kilogram. “Ini bisa dibilang harganya kembali normal. Harga mungkin saja mengalami kenaikan, tetapi tidak terlalu tinggi dan stok aman,” jelasnya. Untuk ayam ras per ekor dari Rp 45 ribu kini di angka Rp 60 ribu. Kenaikan harga pakan ditengarai jadi pemicu utama, begitu pun dengan ongkos pendistribusian. Meski alami kenaikan, ia menjamin stok diprediksi aman. Apalagi banyak gerai penjual daging beku, sehingga membantu ketersediaan. “Diprediksi biasanya menjelang akhir tahun (pekan ketiga Desember) tak menutup banyak komoditas bahan pokok harganya melonjak naik. Pasokan ayam ras di Kabupaten Paser dominan didistribusikan dari Banjarmasin dan Kota Balikpapan,” sebut Hairul. Secara persentase ia tidak dapat memastikan. Dikarenakan distributor memasok ayam melihat ketersediaan ayam dari masing-masing daerah. “Pasokan ayam ras di Paser ada, cuma sedikit. Ini distributornya mengambil di mana ada stok daerah yang banyak. Jadi tak pasti persentasenya,” bebernya. Musim hujan belakangan ini juga mempengaruhi komoditas sayuran, bumbu dapur dan buah. Menurutnya intensitas hujan meninggi dan beberapa lokasi terendam banjir membuat gagal panen. “Ada beberapa komoditas memang naik tetapi masih di harga kewajaran, lebih banyak yang stabil,” urai Hairul. Sementara yang dapat dilakukan terkait stabilisasi harga, biasanya membahas dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) atau Satuan tugas (Satgas) Pangan. Termasuk melibatkan Bulog untuk dapat melakukan pasar murah. ASA/ZUL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: