Harga Sayuran dan Tiket Pesawat Sumbang Deflasi Balikpapan

Harga Sayuran dan Tiket Pesawat Sumbang Deflasi Balikpapan

Penurunan harga tiket pesawat tarif ikut mendorong deflasi. Khususnya di kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Balikpapan, DiswayKaltim.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mencatat terjadi deflasi sebesar 0,69 persen pada Oktober 2019. Deflasi yang terjadi pada Oktober ini seolah menjadi pengulangan pada tahun-tahun sebelumnya. Deflasi pada Oktober tercatat lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar -0,03 persen (mtm). Maupun rata-rata bulan tersebut selama tiga tahun terakhir sebesar 0,32 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 1,93 persen (yoy). Lebih tinggi dibandingkan inflasi Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1,51 persen (yoy). Namun lebih rendah dari Nasional 3,13 persen (yoy). “Inflasi tahunan kota tercatat lebih rendah di Kalimantan setelah Samarinda, Tanjung dan Singkawang. Sedangkan tahun kalender, inflasi oktober 2019 mencapai 1,05 persen (ytd),” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto kepada media, Jumat (1/11/2019). Ia menjelaskan deflasi pada Oktober disebabkan oleh penurunan harga kelompok bahan makanan terutama pada komoditas sayur-sayuran. Seperti kangkung, bayam dan sawi hijau karena kembali normalnya pasokan dengan mulainya musim hujan. Tak hanya itu, deflasi juga didorong oleh penurunan harga ikan segar sejalan peningkatan produksi di tengah gelombang laut yang lebih kondusif. “Penurunan tarif angkutan udara juga mendorong deflasi kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Di sisi lain, laju deflasi sedikit tertahan dampak kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau terutama pada komoditas rokok dan mie kering,” sebutnya. Diapun memproyeksikan ada beberapa faktor yang masih memberi tekanan terhadap inflasi. Di antaranya kenaikan permintaan mendekati akhir tahun. Masuknya musim hujan di daerah pemasok khususnya Pulau Jawa yang berisiko terhadap produktivitas tanaman holtikultura seperti cabai. “Stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan tetap dilakukan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,5±1 persen pada 2019,” ujar Bimo Epyanto. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: