Lahan Eks Tambang Ini Jadi Peternakan Sapi dan Ayam Petelur

Lahan Eks Tambang Ini Jadi Peternakan Sapi dan Ayam Petelur

Kutim, nomorsatukaltim.com - Perusahaan pertambangan batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC) memaksimalkan lahan bekas galian dengan program pascatambang. Program ini bisa mendatangkan banyak manfaat. Salah satu yang diyakini dapat menumbuhkan sektor ekonomi melalui lokasi wisata. Superintendent Conservation and Agribusiness PT KPC, Sugeng Wiyatno mengatakan hal tersebut, baru-baru ini kepada media di Hotel Royal Victoria, Kutai Timur (Kutim). Sugeng membeber, ada seluas 270 hektare lahan pascatambang yang sedang dikelola KPC. Sedangkan yang dijadikan lokasi wisata seluas 12,5 hektare. Telaga Batu Arang disematkan jadi nama lokasi wisata tersebut. “Ya kami sudah siapkan untuk menjadi lokasi wisata,” ucap Sugeng. Hanya saja, lokasi wisata tersebut belum bisa dibuka untuk umum. Mengingat risiko pada lokasi lubang tambang itu masih cukup tinggi. KPC khawatir jika ada kunjungan yang tidak terkoordinir justru membuat kejadian yang tidak diinginkan. Syarat dan izin yang ketat pun diberlakukan pada lokasi tersebut. “Terpaksa untuk saat ini belum bisa dibuka untuk kunjungan umum. Harus melewati prosedur dari kami dulu,” imbuhnya. Kendati demikian, perusahaan batu bara itu memastikan jika air pada lubang tambang itu aman. Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah meneliti kandungan mineral yang ada. Tidak ada kandungan berbahaya yang tersisa di lubang tersebut. “Sehingga air dari lubang tambang itu terbilang aman. Universitas Mulawarman (Unmul) juga sudah melakukan penelitian terhadap ikan yang dibudidayakan,” tuturnya. Kolam tambang itu akhirnya dimanfaatkan pula menjadi lahan budi daya ikan. Keramba jaring apung jadi model budi daya yang dipakai. Ikan nila dan patin jadi komoditas utamanya. Hal tersebut jadi bentuk lain dalam pemanfaatan lahan pascatambang. “Selain itu ada juga penagkaran rusa Sambar dan budi daya tanaman buah-buahan di sekitar lubang tambang,” bebernya. Ada dua lokasi lagi yang dikelola KPC sebagai lahan pascatambang. Peternakan Sapi Terpadu (Pesat) dan Jupiter Farm nama yang dipakai. Keduanya memiliki metode pemanfaatan yang berbeda. Pesat jadi tempat budi daya sapi, sekaligus penghasil susu segar. Jupiter Farm diarahkan jadi penyedia telur di pasaran Kutim. “Jadi ketiga tempat ini memang wilayah operasi kami. Kini semua diarahkan untuk jadi lokasi yang bermanfaat,” ujar Sugeng. Seluruh area pascatambang ini diyakini memiliki nilai tambah yang tinggi. Baik itu untuk PT KPC sendiri maupun secara sosial kepada masyarakat Kutim. Upaya ini jadi bentuk kebijakan perusahaan untuk bisa berkontribusi pada pemerintah daerah. “Tentu juga ini menjadi display yang baik bagi perusahaan dalam mengelola lahan pascatambang,” pungkasnya. BCT/ENY Hasil Pemanfaatan Lahan Pascatambang Jupiter Farm

  1. Ekonomi
  • Populasi ayam petelur 3.000 ekor
  • Produksi telur 3.750 kg per bulan
  • Populasi sapi Bali 93 ekor
  • Produksi sapi bakalan rata-rata 5 ekor
  1. Alam
  • Ladang pengembalaan 100 Ha
  • Produksi kotoran hewan 365 ton per tahun
  • Rehabilitasi lahan marginal
  1. Sosial
  • Jadi tempat magang siswa dan mahasiswa
  • Bantu petani untuk budidaya
  • Kontribusi dalam pemenuhan sapi jantan
Telaga Batu Arang
  1. Ekonomi
  • Ada 17 usaha Keramba Jaring Apung
  • 10 Ha tanaman buah (Buah naga, salak, mangga, durian)
  • Produksi kompos
  • 6 Ha kebun sawit
  1. Alam
  • Penangkaran rusa Sambar ada 6 ekor
  • Diversifikasi plasma nutfah
  • Pengolahan kompos
  1. Sosial
  • 3 lembaga mitra kerja
  • Serapan tenaga kerja
  • Kunjungan dari masyarakat
Pesat
  1. Ekonomi
  • Eduwisata peternakan
  • Hasilkan susu segar dan olahan
  • Produksi pupuk kompos dan pupuk cair
  1. Alam
  • Ciptakan lahan pangan
  • Pengembangan tanaman pangan
  1. Sosial
  • 16 mitra kerja dari kelompok tani
  • Jadi lokasi riset dan praktek kerja
  • Dimanfaatkan 7 industri kuliner lokal
   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: