Direktur RSUD Kudungga Dicopot
KUTIM, nomorsatukaltim.com – Tuntutan yang dilayangkan para tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Kudungga menuai hasil. Pemkab Kutim langsung mengganti posisi direktur untuk dapat memperbaiki semrawutnya manajemen rumah sakit tersebut. Selasa (9/11/2021) pagi, pelantikan Jabatan Administrator digelar Pemkab Kutim. Terkesan dadakan, nyaris tidak ada pemberitahuan dan gembar-gembor mengenai hal ini sebelumnya. Hingga akhirnya dr Yuwana Sri Kurniawati diambil sumpah menjadi Direktur RSUD Kudungga. Menggantikan pimpinan sebelumnya, dr Anik Istiyandari. Keduanya hanya bertukar jabatan. Yuwana sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kini posisinya diisi oleh Anik. Begitu pula sebaliknya. Rotasi ini jadi bentuk keseriusan Pemkab Kutim dalam menanggapi tuntutan para Nakes pada Kamis (4/11/2021) lalu. Baca juga: RSUD Kudungga Diterpa Prahara Keluhan mengenai sikap yang otoriter, tidak mau mendengarkan saran dan masukan dari bawahan. Hingga berimbas kepada banyaknya alat medis yang tidak sesuai keperluan. Serta adanya pembayaran jasa pelayanan COVID-19 yang tersendat. Rapat tertutup digelar, beberapa instansi terkait pun diminta Bupati untuk memberi masukan. Hingga akhirnya keputusan ini diambil. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menyebut jika proses mutasi dan rotasi adalah hal lumrah di pemerintahan. “Ini hal biasa dan jadi bentuk penyegaran dalam organisasi pemerintah,” ucap Ardiansyah dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Namun ia juga menggarisbawahi, jika keputusan ini diambil dengan berbagai pertimbangan. Selaku kepala daerah, ia tentu memperhatikan situasi dan dinamika yang berkembang. Apalagi ada rekomendasi dari tim majelis kode etik dan tim penilai kinerja PNS. “Saya perhatikan kondisi dengan seksama dan melalui pertimbangan yang matang. Hingga diambil keputusan ini,” imbuhnya. Hal ini dipastikan untuk kepentingan pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan. Apalagi, lanjutnya, Kutim masih memerlukan pembenahan di berbagai bidang lainnya. Sehingga ia merasa perlu mengambil langkah cepat agar ada perbaikan. “Semoga yang dilantik hari ini (kemarin, Red.) dapat membuat perencanaan kerja yang strategis,” tuturnya. Sebagai direktur anyar, Yuwana mengakui siap mengemban tugas baru ini. Meski diakui hal itu bukan perkara mudah. Secara bertahap ia akan menyelesaikan masalah yang ada di rumah sakit plat merah itu. “Banyak pekerjaan yang sempat mencuat dan harus segera dibenahi. Tentu ini untuk memenuhi visi misi kepala daerah,” ucap perempuan berhijab ini. Masalah insentif jasa pelayanan misalnya, dia akan mempelajari terlebih dahulu. Apa penyebab dan akar masalah sampai tidak dapat tersalurkan. Tentunya dengan mengikuti prosedur yang berlaku pula. “Untuk hal lain, saya ingin kinerja team work di rumah sakit kembali membaik. Baik itu dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenaga farmasi wajib bersinergi,” urainya. Terpisah, Anik Istiyandari menampik segala tuntutan yang disampaikan oleh para nakes tersebut. Dirinya justru menilai jika perbuatan itu ditunggangi oknum yang sengaja menghasut nakes untuk meminta dia digusur dari posisi direktur RSUD. “Segala sesuatu masih berjalan baik sebenarnya. Saya rasa, ada oknum yang coba memprovokasi agar saya diganti,” ucap Anik, singkat. Namun semua sudah terjadi. Keputusan dengan argumen dan memiliki dasar yang kuat juga telah diambil. Hingga akhirnya pergantian jabatan pun tidak dapat terhindarkan. Langkah ini juga untuk menghindari penurunan kinerja pelayanan kesehatan pula. Khususnya pada rumah sakit milik Pemkab Kutim tersebut. BCT/ZUL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: