Aparat Kampung Bergerak, Kemarau di Kubar Rawan Kebakaran 

Aparat Kampung Bergerak, Kemarau di Kubar Rawan Kebakaran 

Kubar, nomorsatukaltim.com– Kemarau mulai terjadi dan ancaman kebakaran hutan dan lahan serta pemukiman penduduk. Warga Kutai Barat (Kubar) harus selalu waspada. Apalagi saat ini banyak warga membuka lahan dengan cara membakar.

Pemerintah Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu telah memberikan imbauan agar warga selalu menjaga hutan dan lahan. Yang rawan adakah pengunjung. "Tiap tahun musim kemarau banyak warga lain datang ke Muara Beloan mencari ikan. Nah ini salah satu potensi. Para pencari ikan terkadang membakar ikan serta puntung rokok. Ini jika tidak dijaga bisa menjadi potensi kebakaran," kata Kepala Kampung Muara Beloan Rudi, kemarin (3/11/2021). Kampung penghasil ikan terbesar di Kubar ini memiliki luas 843.000 hektare. 90 persen rawa gambut. Sehingga sangat rawan terjadi kebakaran. Beberapa tahun terakhir terjadi kebakaran. Akhirnya aparat kampung dibantu jajaran Polsek dan Koramil Muara Pahu berjibaku memadamkan api. "Kalau kemarau stok air sulit karena kering. Sehingga jika terjadi kebakaran sulit memadamkan. Makanya kita usulkan tahun 2022 di Kampung Muara Beloan harus dibangun embung untuk menyimpan stok air padam jika terjadi kebakaran," harapnya. Sementara itu Sekretaris Kabupaten Setkab Kubar Ayonius mengatakan, pemkab sangat mengapresiasi kegiatan yang bertujuan melatih keahlian petugas pemadam. Di samping itu, melatih kecepatan dan ketangkasan, memberikan semangat, membentuk disiplin, meningkatkan solidaritas, membentuk mental dan visi yang tangguh dan menanamkan rasa kecintaan pada tugas mulia yang diemban untuk melayani serta menolong masyarakat. Seperti yang diketahui bersama Kubar terdiri dari 16 kecamatan dengan jangkauan antar wilayah yang relatif jauh menjadi tantangan tersendiri bagi pelayanan publik. Secara khusus berpesan kepada Satpol PP khususnya Bidang Pemadam Kebakaran (PMK), dalam setiap penyelenggaraan program kerja agar terus melakukan monitoring di lapangan untuk mengetahui sejauh mana program pelatihan yang dilaksanakan dapat terimplementasi dengan baik dan tepat. ”Saya tahu menjadi tantangan saat ini adalah ketersediaan personil dan keterbatasan peralatan pemadam yang dimiliki, tetapi kedepannya menjadi harapan kita bersama semoga hal tersebut dapat terpenuhi untuk mendukung kelancaran tugas dan pelayanan di dalam masyarakat,” katanya. Beberapa waktu lalu ada kejadian kebakaran di pemukiman warga baik di Kampung Sembuan, Dempar dan Mendika. Tentu saja sosialisasi dan pentingnya penanganan pertama dari bahaya kebakaran agar tidak menyebar dan menjadi besar perlu diketahui masyarakat. "Hal ini menjadi tugas kita bersama nantinya baik OPD terkait, camat bahkan para petinggi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan hal tersebut," harapnya.(LUK/FDL)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: