Konsumsi Listrik Kaltim Naik 9 Persen, Rumah Tangga Terbesar

Konsumsi Listrik Kaltim Naik 9 Persen, Rumah Tangga Terbesar

General Manager PT PLN UIW Kaltimra Sigit Witjaksono. (Ferry Cahyanti/DiswayKaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com — Pemakaian listrik di wilayah Kalimantan Timur naik hingga 9 persen. Kenaikan itu dipicu penambahan pelanggan dan efisiensi yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Unit Induk Wilayah Kaltimra.

Dalam keterangan kepada wartawan DiswayKaltim.com General Manager PT PLN UIW Kaltimra Sigit Witjaksono mengatakan, pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah Kalimantan Timur dan Utara melebihi konsumsi nasional.

“Sampai bulan September lalu, konsumsi kita naik 9 persen, sementara (konsumsi) nasional hanya kisaran 4 persen,” kata dia. Kenaikan konsumsi ini tentu saja berimbas pada pendapatan PLN Kaltimra. Sayangnya, Sigit Witjaksono tak menjelaskan soal ini.

Pelanggan rumah tangga masih menjadi pengguna paling besar di Kaltimra. Jumlahnya sebesar 92 persen. Disusul pelanggan industri sebanyak 0,04 persen, dan sisanya pelanggan bisnis. Dari jumlah itu pelanggan rumah tangga memakai listrik per kWh 56 persen. Disusul bisnis 24,6 persen dan pemakaian industri 7,8 persen.

Dia mengungkapkan pertumbuhan pemakaian listrik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. “Jumlah pelanggan kami juga terus bertambah,” kata dia. Saat ini PLN Kaltimra sudah melayani lebih dari satu juta pelanggan.

Selain pertumbuhan alami karena kenaikan jumlah pelanggan, tingginya konsumsi setrum juga strategi manajemen. Sigit bilang, PLN Kaltimra melakukan pendekatan ke perusahaan. “Beberapa perusahaan besar yang tadinya menggunakan diesel atau genset, sudah mau beralih ke PLN,” imbuh Sigit lagi.

Bahkan, kata Sigit, sudah ada 7 perusahaan sektor batu bara yang sudah beralih ke listrik PLN dalam operasionalnya. “Ini bertepatan juga dengan kebijakan efisiensi energi. Karena sudah surplus, kami ajak mereka pakai PLN. Karena biayanya tinggal setengahnya (jika pakai PLN),” katanya.

PLN memproyeksikan pertumbuhan penjualan listrik tahun depan masih di kisaran 9 persen - 10 persen. PLN masih melakukan studi untuk menyambut isu ibu kota baru. Akan melayani kebutuhan listrik ketika tahap kontruksi sudah berjalan. Untuk menyiapkan besaran kebutuhan listrik, PLN masih menunggu Bappenas.  (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: