Kado untuk Pemuda Balikpapan di Hari Sumpah Pemuda

Kado untuk Pemuda Balikpapan di Hari Sumpah Pemuda

Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) tumbuh subur, namun menghadirkan anomali. Yang paling kentara adalah, para anggota dan pengurus kebanyakan organisasi kepemudaan. Justru diisi oleh mereka yang sudah kadaluarsa dari sisi usia.

JALAN panjang Pemkot Balikpapan untuk mensterilkan organisasi kepemudaan dari orang-orang di atas usia 30 tahun. Akhirnya purna. Pemkot beserta DPRD Kota Minyak sepakat mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelayanan Kepemudaan. Tepat di hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021.

Beleid yang sudah dicanangkan sejak 2018 itu, akhirnya final pada 2021 dan menjadi kado bagi para pemuda Kota Beriman.

Dengan sahnya Perda Kepemudaan, yang secara tegas mengatur batas usia anggota dan pengurus organisasi kepemudaan. Yakni usia 16 hingga 30 tahun. Berdasarkan UU Kepemudaan. Maka ke depan, organisasi kemasyarakatan yang memakai judul ‘pemuda’. Harus benar-benar diisi oleh para pemuda. Tidak boleh tidak.

 “Mudah-mudahan Perda ini dapat menjadi instrumen startegis dalam mendorong pembangunan kepemudaan,” ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, ketika memimpin Upacara Sumpah Pemuda, kemarin.

Usai pengesahan perda tersebut, Rahmad Mas’ud kini giliran menantang pemuda Balikpapan. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas ini. Karena, masih sedikit daerah yang menerapkan perda ini. Dengan kebanyakan OKP masih memakai ketentuan WHO, di mana batasan usia pemuda adalah 65 tahun.

Dengan aktif di berbagai organisasi, anak muda Balikpapan diharapkan dapat turut berkontribusi dalam pembangunan kota.

Seperti yang selama ini dilakukan banyak tokoh dan organisasi kepemudaan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19.

"Kita bisa rasakan perjuangan kita sekitar satu tahun lebih, dari kondisi yang luar biasa sampai sekarang melandai. Tentunya saya mengingatkan Covid belum selesai, walaupun tahapan vaksin kita sudah mencapai 70 persen. Tapi pemuda tidak boleh lalai terhadap disiplin prokes. Karena vaksin juga tidak menjamin untuk tidak terkonfirmasi COVID-19," katanya.

Ia juga mengapresiasi para pemuda di Kota Beriman yang bergerak di semua lini.  Karena selain membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi, pemuda juga aktif berjuang di sisi pemulihan ekonomi.

"Termasuk dalam perubahan zaman. Artinya teknologi (bisa) dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," tukasnya.

"Jadi (cara) melihat tolok ukur suatu peradaban atau suatu bangsa, dilihat dari pemudanya. Itu cikal bakal bagaimana kondisi bangsa atau daerah nanti ke depannya," katanya.

Orang nomor satu di Kota Minyak itu menyebut, selama ini pemkot juga terus mendorong kreativitas pemuda dengan program-program yang visioner, termasuk juga memperhatikan kemajuan UMKM.

Menurutnya ada banyak pemuda di Balikpapan yang berprestasi. Rahmad menyebut satu di antaranya adalah Utari Octavianty yang saat ini mewakili Kaltim di ajang Pemuda Pelopor tingkat nasional.

Utari yang merupakan Dewi Laut asal Kampung Baru itu, merupakan satu dari pimpinan Aruna.id. Yakni platform digital yang memberi banyak kemudahan dan ikut meningkatkan taraf hidup para nelayan dengan aplikasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: