Desalinasi Air Laut Butuh Biaya Rp 150 M, Realisasinya PDAM Masih Perlu Investor

Desalinasi Air Laut Butuh Biaya Rp 150 M, Realisasinya PDAM Masih Perlu Investor

(foto ilustrasi, int.) Balikpapan, DiswayKaltim.com - PDAM Tirta Manggar dan Pemkot Balikpapan memang telah memikirkan solusi dari kekurangan bahan baku air. Antara lain dengan pencanangan desalinasi air laut menjadi layak konsumsi. Namun, kendalanya program desalinasi ini membutuhkan biaya besar. "Program air laut ke air tawar sejauh ini juga masih dikaji, karena menyangkut harga dan teknologi," ujar Direktur Utama PDAM Balikpapan, Haidir Effendi. Menurut Haidir, teknologi penggunaan air laut menjadi air tawar sebenarnya sudah ada yang menggunakan. Biayanya mahal. Konsekuensinya harga jual air ke pelanggan juga tinggi. "Teknologi banyak, tapi jangan sampai nanti implementasinya tidak bisa dicover oleh daya beli masyarakat," jelasnya. Saat ini tim yang terdiri dari PDAM dan pihak swasta itu, masih melakukan kajian untuk penerapan desalinasi air laut di Balikpapan. "Masih dalam kajian tim dari PDAM dan swasta. Tapi seperti ini sudah ada pemrakarsa yang menggunakannya. Mungkin bisa mencontohnya," ujar Haidir Effendi. Menurutnya, untuk merealisasikan program ini perlu keterlibatan pihak swasta. Pasalnya teknologi dan anggaran yang dimiliki PDAM dan pemerintah masih belum cukup untuk merealisasikan dengan segera. "Memang kedepannya kepingin investasi soal air bersih ini melibatkan swasta, jadi bisa ada percepatan. Jadi, swasta bisa terlibat lah," terangnya. Untuk merealisasikan wacana air laut menjadi air tawar ini, PDAM membutuhkan biaya sedikitnya Rp 100 miliar - Rp 150 miliar. Hal ini berdasarkan hitung-hitungan dari tim PDAM dan swasta tersebut. "Target kalau bisa semua program kita untuk sumber air bersih sebelum IKN 2024," imbuh Haidir. (K/bom/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: