ANALISA: Duet Javlon-Nur Rentan Kebobolan
Rasio Kebobolan duet Javlon-Nur sebanyak 2 gol dalam 1 laga. Borneo FC Samarinda harus berbenah sesegera mungkin.
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Borneo FC Samarinda menjalani awal kampanye Liga 1 2021 dengan tidak sip. Dari 6 laga yang sudah dijalani, Pesut Etam hanya mengklaim 7 poin. Selain rasio gol yang rendah, tingkat kebobolan mereka cukup tinggi. Terutama ketika Javlon dan Nurdiansyah disandingkan sebagai bek tengah.
Rendahnya efektivitas lini depan Borneo FC Samarinda masih menjadi titik lemah jelang pekan ketujuh Liga 1 2021. Sepanjang 6 laga berlalu, mereka hanya bikin total 7 gol. Dengan rasio 1,2 gol per laga. Sulitnya mencetak gol membuat Pasukan Samarinda tak pernah menang dari pekan kedua hingga keenam. Dengan rincian kalah di pekan kedua dari Persik. Disambung 4 hasil imbang di 4 laga berikutnya.
Rentetan hasil buruk ini, sekilas, disebabkan oleh rasio gol yang rendah tadi. Padahal dalam 6 laga itu, masalah yang terjadi lebih kompleks lagi. Pertama soal kreativitas. Borneo FC hanya mampu membuat 18 tembakan tepat sasaran dalam 6 pertandingan tersebut.
Jika dirasiokan, maka dalam setiap pertandingan, Pesut Etam hanya mampu bikin 3 tembakan ke gawang lawan. Angka ini sebenarnya masih lebih baik jika membedah statistik tiap laganya. Dalam catatan nomorsatukaltim.com – Disway News Network (DNN), hanya di 3 pertandingan saja Bustos dkk membuat lebih dari 3 tembakan ke gawang lawan.
Yakni pada pertandingan kontra Persebaya dan Barito Putera. Dengan masing-masing tercipta 6 shots on target. Menghasilkan 4 gol, 3 ke gawang Persebaya, 1 ke jala Barito Putera. Satu lagi ketika melawan Persitara dengan torehan 4 tembakan tepat sasaran dan menghasilkan 2 gol.
Sementara di 3 laga lainnya, Borneo membuat 3 tembakan ke gawang Persib dengan nihil gol. Dua tembakan tepat sasaran ke gawang Persik, juga nihil gol. Dan 1 tembakan ke gawang Bali United yang mengasilkan 1 gol penyeimbang dari kaki Terens Puhiri.
Masalah minimnya kreativitas di lini terakhir yang diperparah dengan minimnya efektivitas di depan gawang lawan. Di mana barisan serang Pesut Etam hanya mampu mengonversikan 7 gol dari 18 peluang emas tadi. Sudah menjadi bahan evaluasi tim pelatih sejak pekan ketiga.
Meski secara angka belum melonjak signifikan, namun pergerakan lini depan sudah mulai cair dan menemukan pola. Satu-satunya yang masih menjadi ganjalan adalah selalu tidak lengkapnya pemain di barisan serang. Di 4 laga terakhir saja misalnya, pelatih interim Ahmad Amiruddin harus menurunkan 3 penyerang tengah berbeda di starting line up-nya.
Di tangan pelatih anyar Risto Vidakovic yang punya kecenderungan taktikal sama dengan Amiruddin, yakni 4-3-3 menyerang. Persoalan lini depan harusnya bisa segera diatasi. Karena pemain tidak perlu melakukan adaptasi ekstrem dengan gaya main Risto.
Hal kedua yang menjadi biang keladi dari tidak berdayanya Borneo FC di 5 laga terakhir adalah … lini belakang. Dalam formasi dua bek, 3 bek tengah secara aktif bermain di 6 laga yang sudah dilewati. Javlon Guseynov selaku bek nomor satu bermain penuh di 6 laga yang berlangsung. Wildansyah sebagai bek tengah nomor dua, bermain di 6 laga tidak penuh. Dengan total menit main sebanyak 372 menit. Atau bermain selama 62 menit per pertandingan dalam rata-rata.
Sementara bek tengah nomor 3 Nurdiansyah, mendapat kesempatan bermain di 5 laga tidak penuh. Dengan total 178 menit atau rerata 35,6 menit per laga.
Hela napas sejenak, minum kopimu dulu, Kawan. Setelah ini kita akan lanjutkan ke pembahasan yang lebih terperinci lagi.
Bisa dikatakan, di awal musim ini Borneo FC Samarinda mengandalkan dua pasang bek tengah. Yakni Javlon-Wildan sebagai pilihan pertama. Dan Javlon-Nurdisnyah pada opsi kedua. Hal ini memang sedikit tidak lumrah. Karena lazimnya sebuah klub akan memainkan duet bek utamanya dalam setiap pertandingan. Mengingat posisi ini begitu vital bagi hasil akhir.
Masalahnya, Wildan yang walau menampilkan permainan solid. Memiliki kendala pada kebugarannya. Pemain asal Bandung tersebut belum berada di kondisi 100 persen. Sehingga pada 4 laga terakhir, pria religius itu tidak pernah bermain penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: