Mal di Kaltim Belum Berlakukan Skrining Aplikasi PeduliLindungi, Masih Menunggu Instruksi Pusat 

Mal di Kaltim Belum Berlakukan Skrining Aplikasi PeduliLindungi, Masih Menunggu Instruksi Pusat 

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Pemerintah pusat mulai memberi sinyal pemberlakuan verifikasi aplikasi PeduliLindungi bagi pengunjung mal. Pengelola mal di Kaltim mulai menyiapkan diri. Sembari berharap vaksinasi bisa mencapai target herd immunity.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) Kaltim Aries Adriyanto mengatakan, sebanyak 13 mal di Kaltim menyambut kebijakan itu dengan mempersiapkan segala kebutuhannya. Termasuk mendaftarkan diri ke Kementerian Kesehatan RI melalui aplikasi tersebut. Agar jika sewaktu-waktu kebijakan itu diimplementasikan, mal sudah siap. Namun untuk saat ini, kata dia, aturan itu masih belum berlaku. Pihaknya masih menunggu instruksi lanjutan dari Kementerian Kesehatan RI. “Jadi, saat ini masyarakat yang ingin ke mal cukup melengkapi protokol kesehatan dan akan diperiksa sebelum masuk,” jelasnya, Minggu (12/9) kemarin. Aries menyebut, kebijakan ini akan menyasar pusat perbelanjaan di luar Pulau Jawa dan Bali. Setelah kebijakan itu diterapkan lebih dulu beberapa waktu lalu. Aries menceritakan pengalamannya mengunjungi mal Teras Kota BSD di kawasan Tangerang, Banten beberapa waktu lalu. Pengelola menempatkan barcode di pintu masuk. Lalu, pengunjung diminta memindai barcode tersebut melalui PeduliLindungi. Ada beberapa indikator yang akan keluar sesuai dengan status kesehatan atau vaksinasi. Pertama, indikator berwarna hijau menunjukkan sudah menerima vaksin dua kali. Jika baru satu kali menerima suntikan vaksin, indikator yang keluar berwarna kuning. Lalu jika belum sama sekali menerima suntikan vaksin, yang keluar adalah indikator berwarna merah. Pengunjung yang terdata dengan indikator hijau dan kuning diperbolehkan memasuki mal. Sementara yang berwarna merah, minimal harus memiliki hasil tes swab PCR yang masih berlaku 2x24 jam. Yang terdata dengan indikator merah, juga mereka yang belum bisa menerima vaksin karena ada penyakit penyerta. Untuk golongan ini, harus melampirkan surat keterangan dari dokter. Terakhir adalah indikator hitam yang menunjukkan seseorang terkonfirmasi positif COVID-19. Yang tentu saja tidak diperbolehkan masuk mal. “Yang banyak ditemukan di sana, adalah anak-anak usia di bawah 12 tahun yang memang tidak diperbolehkan memasuki mal,” terangnya. Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan, APPBI memastikan pusat-pusat perbelanjaan di Pulau Jawa-Bali menerapkan dua lapis protokol untuk mencegah penyebaran COVID-19. Yakni protokol kesehatan serta protokol wajib vaksinasi melalui screening di aplikasi PeduliLindungi. "Jadi sekarang ini di pusat perbelanjaan diberlakukan dua protokol Covid-19 yaitu protokol kesehatan dan protokol wajib vaksinasi," kata Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja dalam keterangan tertulis, kemarin. Pemberlakuan kedua protokol bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang yang berada di pusat perbelanjaan dalam keadaan sehat. Protokol wajib vaksinasi, lanjutnya, tidak meniadakan dan tidak mengurangi serta tidak menggantikan protokol kesehatan yang sudah diberlakukan sejak awal terjadinya pandemi. Yaitu seperti keharusan menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dan lain sebagainya. Alphonzus menuturkan, berdasarkan pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan, tercatat hingga 5 September lalu ada 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik, dalam hal ini pusat perbelanjaan. Ribuan orang tersebut mendapatkan notifikasi warna hitam pada saat memindai QR Code di pintu masuk pusat perbelanjaan. Berdasarkan ketentuan, notifikasi warna hitam adalah kategori yang dilarang untuk masuk. "Dengan ditolaknya ribuan orang dengan notifikasi warna hitam tersebut maka semakin menegaskan bahwa pusat perbelanjaan selalu memberlakukan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten yang mana menjadikan pusat perbelanjaan sebagai salah satu fasilitas masyarakat yang semakin aman dan semakin sehat untuk dikunjungi dan berbelanja," jelas Alphonzus. Menurut dia, penanganan orang yang terpapar Covid-19 harus sungguh mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Pasalnya, mereka seharusnya melakukan isolasi di tempat khusus dan pemerintah harus memastikan bahwa mereka tidak bebas berkeliaran di tempat-tempat umum sehingga tidak membahayakan masyarakat umum lainnya. "Pusat Perbelanjaan telah terbukti memiliki kemampuan untuk menolak dan mencegah orang-orang yang terpapar COVID-19 untuk memasuki pusat perbelanjaan," pungkas Alphonzus.  Kunjungan Membaik Sementara itu, Plaza Balikpapan mencatatkan kenaikan kunjungan saat tol Balikpapan-Samarinda dioperasikan penuh pasca diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Mengingat, dua pekan awal diresmikan, ruas tol di seksi I dan 5 belum dikenakan tarif. Kenaikan pada akhir pekan menyentuh angka 48 persen. Sementara di hari normal (weekdays) naik hingga 7 persen. “Semoga setelah jalan tol berbayar, tidak berdampak banyak penurunannya,” sebut Aries, yang juga menjabat GM Plaza Balikpapan. Aries berharap dengan menurunnya tren kasus positif, kebijakan PPKM level 4 bisa turun. Seperti Kota Samarinda yang berstatus level 3. Operasional mal di Kota Tepian pun bisa berjalan penuh. “Kita di Balikpapan masih sampai jam 8 malam,” katanya. Direktur Utama e-Walk dan Pentacity Balikpapan Superblok, Tjia Daniel Wirawan mengatakan, pihaknya tetap melakukan promosi untuk mendongkrak kunjungan. “Meski pandemi berefek ke semua sektor seperti mal, hotel, dan ritel,” sebutnya, kemarin. Namun ia bersyukur di tengah kebijakan saat ini ada pelonggaran atau relaksasi sehingga pengunjung bisa datang ke mal dengan prokes. Sejak ada relaksasi, pengunjung naik tiga kali lipat dibanding PPKM Darurat. Ditambah kepercayaan diri masyarakat karena sudah mengikuti vaksinasi. Dan program ini juga terus berjalan hingga mencapai target herd immunity. “Dibukanya tol juga berdampak. Karena ada kemudahan akses. Harapannya akan semakin membaik,” kata Daniel, sapaannya. Selain itu, tambahnya, mal yang dikelolanya juga akan menambah beberapa fasilitas. Seperti fasilitas bowling yang akan segera dibuka. Lalu ada restoran Korea dengan konsep tepi pantai. “Pantai BSB akan kita opening Desember nanti. Akan banyak tenant outdoor,” sebutnya. Namun begitu, pihaknya belum bisa mengukur kenaikan kunjungan meski membuka fasilitas baru. Setidaknya bisa menambah pilihan destinasi baru bagi masyarakat. Apalagi yang berkonsep di luar gedung cenderung menjadi pilihan saat pandemi sekarang ini.  “Restoran seafood di atas kapal empat lantai dengan pemandangan sunset,” sebut Daniel, membocorkan konsep destinasi baru itu. BEN/FEY/ENY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: