Simulasi Lagi, Balikpapan Siap Gelar Sekolah Tatap Muka?

Simulasi Lagi, Balikpapan Siap Gelar Sekolah Tatap Muka?

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Tanggal 7 sampai 20 September nanti, Disdikbud Balikpapan akan kembali menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa sekolah. Ini adalah kedua kalinya simulasi serupa dijalankan. Pertanda Balikpapan akan gelar sekolah tatap muka dalam waktu dekat?

Hasrat warga Kota Balikpapan untuk melaksanakan pendidikan tatap muka di sekolah sudah tak terbendung. Pemerintah kota pun punya keinginan yang sama. Sayang, tingkat penularan virus corona masih tinggi. Sehingga pemkot harus kembali memperpanjang kebijakan pembatasan. Yang tentu berimbas pada rencana PTM.

Pemerintah Kota Balikpapan saat ini masih menerapkan PPKM Level 4. Namun demikian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin memastikan bahwa simulasi PTM bisa dilanjutkan.

Rencananya simulasi tersebut bakal dilaksanakan terbatas di beberapa sekolah saja. Dimulai sejak 7 sampai 20 September. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi bila kondisi Balikpapan sudah benar-benar turun ke level 3.

 "Sebenarnya waktu itu sudah ada simulasi, tapi tidak ada salahnya kita lakukan lagi untuk mengingatkan kembali soal protokol Kesehatan dan  mempersiapkan peserta didik, guru, dan lingkungan sekolah," ujarnya, usai mendampingi Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud meninjau vaksinasi pelajar SMP Negeri 12, Senin (6/9/2021).

Ia menyebut, pola simulasi masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada perubahan. Karena memang tujuannya untuk me-refresh hal-hal apa saja yang harus dilakukan di sekolah. Seperti sudah dijelaskan dan jalankan pada simulasi sebelumnya.

Pola itu akan dijalankan Gugus Tugas di tiap sekolah. Tugasnya memastikan bahwa semua kegiatan belajar mengajar wajib dijalankan sesuai disiplin protokol kesehatan (Prokes).

Kemudian jam belajar juga disesuaikan, hanya dua jam untuk SD dan dua setengah jam untuk SMP. Disdikbud Balikpapan juga telah mengatur agar pelajar yang sudah divaksin akan diprioritaskan untuk mengikuti proses PTM.

"Karena memang belum semua disuntik vaksin. Artinya untuk pelaksanaannya masih kombinasi daring dan tatap muka," tukasnya.

Terkait dengan penundaan PTM, Muhaimin menyebut bahwa Disdikbud Balikpapan akan terus berkoordinasi dengan wali kota. Untuk menghindari diskresi kebijakan. "Nanti setelah 20 September kita akan lihat (kemungkinan PTM)," imbuhnya.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyebut mendapat banyak pertanyaan dari para orang tua atau wali murid terkait kepastian pembukaan kembali sekolah.

"Ibu-ibu WA ke saya. Curhat dan bertanya kapan sekolah dibuka. Saya juga maunya sekolah segera dibuka," ungkapnya.

Ia menyebut, Pemkot Balikpapan tegas mengikuti instruksi Mendagri terkait izin pembukaan sekolah di masa pandemi. Menurutnya pertimbangan membuka sekolah harus dititikberatkan pada risiko penyebaran virus corona yang lebih tinggi terhadap kelompok rentan seperti pelajar."Mudaratnya lebih banyak," katanya.

Apalagi, masih banyak anak-anak usia sekolah yang belum mendapat vaksinasi. Seluruh SD, SMP dan SMA juga belum mendapat vaksin 100 persen. Sehingga dikhawatirkan muncul klaster baru, yakni klaster pelajar.

"Mudahan dengan tambahan vaksinasi dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) ini ikut membantu, supaya anak-anak kita bisa divaksin semua," katanya. (ryn/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: