Target Kaltim di PON Papua: Tetap 5 Besar!
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papuasemakin dekat. Ajang olahraga nasional paling akbar itu akan dimulai pada 2 Oktober mendatang. Berbagai persiapan atau pematangan strategi terus dilakukan para atlet. Kalimantan Timur berharap finis 5 besar. Pandemi? Memang membuat langkah Kaltim makin berat, namun tidak dijadikan alasan untuk tidak on target.
Nomorsatukaltim.com - Provinsi Kalimantan Timur mengusung target besar namun dirasa realistis di PON XX Papua bulan depan. Kontingen Benua Etam mengusung target finis di peringkat 5 besar. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua III KONI Kaltim, Muslimin, pada program Ngopi Sore besutan Diskominfo Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Kamis 2 September lalu.
"Kami tetap berusaha mempertahankan pencapaian PON sebelumnya. Yakni masuk 5 besar," kata Muslimin.
Walau harus berkutat dengan penundaan yang mempengaruhi program persiapan. Juga dengan pandemi COVID-19 masih menghantui agenda 4 tahunan itu. Tekat Kaltim mencapai 5 besar dengan perolehan medali yang lebih tinggi atau minimal menyamai prestasi di PON Jabar tahun 2016 tetap besar.
Diketahui, pada PON edisi sebelumnya, Kaltim mampu menggondol 25 medali emas, 41 perak, dan 72 perunggu. Total 139 medali menempatkan Bumi Etam di peringkat kelima. Di bawah Big Four Pulau Jawa; Jabar, DKI Jakarta, dan Jateng.
Prestasi di Jabar ini dianggap sebagai standar bagi kontingen Kaltim. Karena setelah finis di peringkat ketiga pada PON 2008 dengan 342 medali. Kaltim mampu meneruskan tradisi lima besar pada 2 edisi PON berikutnya. Bahkan di PON 2012, Kaltim berhasil unggul 1 peringkat dari tuan rumah, Riau.
Di Papua nanti, kondisinya memang lebih berat. Karena tuan rumah tentu mengusung misi masuk 3 besar. Artinya, selain harus mengungguli Papua, Kaltim harus jaga-jaga untuk bisa mengatasi Big Four Pulau Jawa. Demi 1 slot di papan atas klasemen akhir perolehan medali kelak.
Pada PON kali ini, Kaltim akan berpartisipasi di 30 cabor yang dipertandingan. Mengirimkan 365 atlet terbaiknya dan menyertakan 98 pelatih.
Terkait persiapan, Muslimin menjelaskan bahwa program yang dilakukan oleh KONI Kaltim sudah sesuai dengan track. Dimulai dengan persiapan umum dan khusus di dalam Training Center Desantrilisasi. Hingga menjalani Puslatda saat ini. Di mana beberapa cabor telah meninggalkan lokasi karantina di Samarinda. Untuk menjalani rangkaian program uji coba.
"Nah, tiga bulan mendekati perhelatan PON, baru kami melaksanakan sentralisasi yang terpisahkan di bawah KONI Kaltim langsung, bukan lagi (Pengcab) olahraga masing-masing," akunya.
TC disebar di beberapa daerah, di antaranya Kota Samarinda, Balikpapan, Berau, bahkan hingga Jakarta. Hal itu dilakukan menyesuaikan dengan fasilitas yang ada, termasuk try out yang dilaksanakan dari masing-masing cabor.
"Banyak yang menjadi kendala kami. Seperti di awal (merebaknya) COVID-19, saat persiapan TC sempat 50 atlet terpapar. Alhamdulillah semuanya sudah sehat kembali," ucap Muslimin.
Selain pematangan mental dan strategi, persiapan lain sebelum bertolak terbang ke Papua. Seperti vaksinasi, diungkapkannya jika tahap pertama telah dilakukan. Sedangkan pemberian dosis kedua yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda, bakal dilaksanakan 18 September mendatang.
"Nanti juga sebelum berangkat, kami sudah mempersiapkan tim untuk melakukan PCR terhadap atlet. Karena itu juga jadi persyaratan," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: