Warga Minta Patroli Rutin di Danau Jempang

Warga Minta Patroli Rutin di Danau Jempang

KUBAR, nomorsatukaltim.com - Ratusan jaring kelambu atau sawaran yang terpasang di Danau Jempang, Kecamatan Jempang, Kutai Barat (Kubar), diamankan tim gabungan, beberapa hari lalu. Alat tangkap ikan itu sudah lama dikeluhkan nelayan tradisional.

Memang diketahui, jaring kelambu tidak merusak perkembangbiakan ikan tapi pernah memakan korban. “Kemarin ada yang sampai meninggal karena tabrak jaring itu (jaring kelambu). Pas dia lewat, tali yang ikat jaring sangkut di leher. Akhirnya jatuh tenggelam,” kata Imansyah, kepala Kampung Tanjung Jone, Kecamatan Jempang. Sementara Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Eko Kurniawan yang memimpin patroli perikanan di Kubar mengatakan, patroli gabungan itu memang atas permintaan warga Kecamatan Jempang. “Tanggal 27 Juli kita sudah melakukan mediasi. Tapi masih ada yang pasang sawaran. Makanya kita bentuk tim terpadu untuk melakukan patroli di sini,” sebut Eko. Tim patroli perikanan DKP Kaltim melibatkan Camat Jempang, Jumra, Kapolsek Jempang, Iptu Sainal Arifin, Danramil Jempang, Kapten ARH Wendra, Kasi Pembinaan Kelembagaan Perikanan DKP Kubar, Berkat David Sinaga, Petinggi Pulau Lanting, Irawan, Kepala Adat Pulau Lanting, Kasran, Petinggi Tanjung Jone, Imansyah, serta Linmas Kecamatan Jempang. Dia menjelaskan, sesuai undang-undang, alat tangkap sawaran tidak dilarang. Namun dengan ukuran kecil. Sedangkan yang dipasang warga ukurannya terlalu lebar dan panjang. “Ini memengaruhi ekosistem danau. Kita temukan di lapangan ternyata masih banyak ikan kecil yang tertangkap,” katanya. Atas kondisi itu, dia mengimbau nelayan dari Kubar maupun dari Kukar untuk penuh kesadaran tidak menggunakan alat tangkap yang tidak diperbolehkan. Kapolsek Jempang Iptu Sainal Arifin mengatakan, pihaknya kesulitan menertibkan nelayan nakal di wilayah setempat. Pasalnya,mereka tidak memiliki sarana-prasarana yang memadai. “Ketika kita mau lakukan patroli, mereka sudah lari duluan. Tapi kita masih lakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa-siapa pelakunya,” ungkap Sainal. Adapun alat-alat tangkap yang dirusak petugas dari Danau Jempang langsung dibawa ke darat untuk dimusnahkan. Hanya, warga Jempang berharap patroli gabungan itu dilakukan rutin. Apalagi masih ada jaring kelambu maupun sawaran yang dibiarkan petugas di tengah danau. Kemudian tidak ada satu pun pelaku yang ditemui aparat saat patroli tersebut. “Kalau hanya patroli sekali begini nanti pas pulang mereka pasang lagi. Makanya kami minta supaya seminggu sekali atau setengah bulan sekali dilakukan patroli terus,” tutur salah seorang nelayan. (luk/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: