Persiapan Porprov Terkendala Dana, Salehuddin: Harus Tetap Terlaksana tapi Cari Alternatif

Persiapan Porprov Terkendala Dana, Salehuddin: Harus Tetap Terlaksana tapi Cari Alternatif

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim tahun 2022 secara umum masih terkendala dana. Menanggapi ini, Komisi IV DPRD Kaltim mengajak Pemkab dan KONI Berau untuk bertindak kreatif agar di masa sulit seperti sekarang. Kemeriahaan Porprov tetap bisa dirasakan.

Komisi IV DPRD Kaltim menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Pemkab Berau dan KONI Berau, Kamis (26/8/2021) pukul 10.00 Wita. Pertemuan itu fokus membahas mengenai persiapan Berau sebagai tuan rumah Porprov Kaltim, November tahun depan.

Ditemui seusai rapat di Gedung E Lantai 1, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin S.Sos, S.Fil mengungkapkan Panitia Besar (PB) Porprov Kaltim 2022 menyampaikan beberapa hal terkait persiapan. 

Ada sejumlah persoalan pokok yang dihadapi. Pertama, mengenai venue dan sarana prasarana olahraga. Belum siapnya Berau ini berkaitan dengan pola anggaran yang belum memenuhi seluruh kebutuhan.

“Pasti kalau menyiapkan venue olahraga, berarti berkonsekuensi untuk membangun sarana. Belum lagi pada saat pelaksanaan, ada biaya operasional penyelenggaraan Porprov-nya,” ungkap politisi Fraksi Golkar tersebut pada nomorsatukaltim.com.

Dalam pertandingan olahraga ada 3 kunci sukses yang harus jadi perhatian. Mulai penyelenggaraan, prestasi, dan pemberdayaan ekonomi.

Mengingat saat ini pandemi masih terjadi di Kaltim, tentu alokasi anggaran tak selonggar sebelum pandemi. Sebab penanganan pandemi tengah menjadi prioritas di Benua Etam. 

“Kami harus berkreasi mencari pola-pola atau skema baru. Salah satu skemanya adalah kalau venue tidak bisa disiapkan semua, maka konsekuensinya mengurangi cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan,” beber Legislator Karang Paci Dapil Kutai Kartanegara ini.

Menurut Saleh,  skema kedua adalah bekerja sama dengan kabupaten dan kota lain yang sebelumnya memang memiliki venue untuk cabor tertentu. Sebagai contoh, di Balikpapan ada venue bowling. 

Bisa pula mempertimbangkan venue olahraga yang ada di tuan rumah Porprov sebelumnya yakni Kutim. Namun, tuan rumah untuk Porprov ke VII tetap Berau. 

“Daripada membangun venue di Berau, lebih baik memakai venue di kabupaten dan kota lain. Itu lebih meringankan. Itu solusi yang jadi konsensus kami. Ini masih ada setahun lebih, maka ada ruang untuk mengevaluasi perkembangannya,” tambah mantan Ketua DPRD Kutai Kartanegara ini.

Pihak yang hadir di pertemuan itu sepakat bahwa Porprov tidak boleh tak terlaksana. Sedangkan alternatif lainnya, juga akan mempertimbangkan partisipasi dari sektor lain seperti perusahaan swasta untuk sponsor. 

“Jadi masih banyak alternatif atau pilihan untuk mencari jalan keluar. Selain nanti kami coba melihat kondisi APBD Kaltim seperti apa. Sebab ini event provinsi, jadi provinsi harus ikut bertanggung jawab,” lanjutnya. 

Kemudian, Komisi IV mengusulkan agar Porprov-Porprov berikutnya sudah disertai payung hukum atau aturan-aturan yang digunakan,sebagai kriteria menentukan penyelenggaraan Porpov.

"Termasuk satu diantaranya adalah skema pembiayaan," sebut Saleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: